Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ahmad dawa Alfa hazan

Mengatasi Masalah Kenakalan Remaja

Eduaksi | Saturday, 08 Jan 2022, 21:19 WIB

Pada zaman modern ini, banyak kemajuan yang terjadi di berbagai bidang kehidupan. Perubahan sosial yang terjadi, mendatangkan dampak positif bagi kehidupan manusia. Kemajuan dan perubahan sosial merupakan keniscayaan yang terjadi pada suatu masyarakat yang dinamis. Perubahan terjadi di berbagai bidang.

Dampak negatif ini merebak dan menyerang berbagai kalangan baik anak-anak maupun remaja. Pada dasarnya masa remaja adalah masa yang penuh tantangan, rentan, dan penuh gejolak. Karena itu, pada masa remaja harus ada perhatian khusus dari orang tua. 

Karena, pada periode ini remaja rentan karena proses pertumbuhan mencapai kematangan. Sehingga berpengaruh kepada perkembangan psikisnya seperti perkembangan berpikir, berbahasa, dan bersosialisasi dalam masyarakat. Sehingga, mengakibatkan remaja cenderung melakukan kenakalan-kenakalan dalam masyarakat.

Hal ini khususnya terjadi di kota-kota besar yang kehidupannya diwarnai dengan adanya persaingan-persaingan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Persaingan-persaingan tersebut terjadi dalam segala aspek kehidupan khususnya kesempatan memperoleh pendidikan dan pekerjaan.

Penyebab Kenakalan Remaja
Sesungguhnya masalah kenakalan remaja ini merupakan tanggung jawab kita semua sebagai warga negara demi kebaikan generasi muda yang kelak akan menentukan nasib bangsa ini. Masalah sosial yang dikategorikan dalam perilaku menyimpang diantaranya adalah kenakalan remaja.

Untuk mengetahui tentang latar belakang kenakalan remaja dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan individual dan pendekatan sistem.

Dalam pendekatan individual, individu sebagai satuan pengamatan sekaligus sumber masalah. Untuk pendekatan sistem, individu sebagai satuan pengamatan sedangkan sistem hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat kenakalan yang dilakukan.

Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal rokok, narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya,Fakta ini sudah tidak dapat dipungkuri lagi, bisa dilihat dari brutalnya remaja zaman sekarang.

Solusi Kenakalan Remaja
Kemudian cara dan usaha lain yang bisa dilakukan adalah dengan pembentukan akhlak remaja Islam. Pembentukan akhlak di dalam Islam dimulai dengan pengukuhan akidah melalui ikrar bahwa tidak ada Tuhan sebenarnya yang disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah Rasulullah.

Beberapa ayat ringkas seperti: ''Dan katakanlah: Segala puji tentu bagi Allah yang tiada mempunyai anak, dan tiada bagi-Nya sekutu dalam urusan kerajaan-Nya, dan tiada bagi-Nya penolong disebabkan sesuatu kelemahan-Nya; dan hendaklah engkau membesarkan serta memuliakan-Nya dengan bersungguh-sungguh.''

Pemantapan kalimah tauhid merupakan salah satu sasaran dan materi dakwah dan bermakna membentuk pemikiran, perasaan serta penanaman nilai-nilai keimanan yang dinyatakan dalam dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah sebagai 60 atau 70 lebih cabang dalam diri umat Islam. Sesungguhnya kesedaran manusia tentang kewujudan, kebesaran, kekuasaan dan keesaan Allah SWT tentunya akan menimbulkan keprihatinan yang tinggi terhadap arahan-arahan-Nya.

Dalam konteks yang sama, perkara utama yang perlu dilakukan oleh seorang Muslim ialah memastikan dirinya bersih dari kekufuran atau tanda-tanda kekufuran kepada Allah dan RasulNya. Kemudian menghindari kemunafikan dalam amalan, yakni tidak melakukan akhlak-akhlak orang munafik seperti tidak mematuhi janji, membiasakan diri dengan berdusta dan bersifat khianat.

Ia hendaklah memastikan dirinya bersih daripada kefasikan atau kedurhakaan kepada Allah. Tidak melakukan apa yang dilarang oleh Allah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image