Kamis 27 Jan 2022 15:31 WIB

Sinergitas Tiga Aktor untuk Cegah Terorisme

Cegah terorisme dengan sinergitas tiga aktor.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Sinergitas Tiga Aktor untuk Cegah Terorisme. Foto:   ilustrasi terorisme
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Sinergitas Tiga Aktor untuk Cegah Terorisme. Foto: ilustrasi terorisme

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekretaris Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Wachidah Ridwan, menilai ada tiga aktor yang bisa disinergikan dalam mencegah terorisme. Hal itu disampaikan Wachidah dalam halakoh kebangkasaan yang digelar BPET MUI, kemarin.

Wachidah menturkan tiga aktor yang bisa disinergikan itu adalah security, social dan religion. Ia berahap tiga aktor ini bisa menjadi pertimbangan pemerintah untuk diterapkan dalam menanggulangi terorisme.

Baca Juga

"Jadi di dalam model ini ada tiga hal. Ada security ada social dan religion," katanya.

Ia menuturkan, security ini adalah negara, karena negara yang mempunyai alat dan kekuatan menjalankan sistem. Sementara socialnya representasinya adalah MUI dan ormas-omas lainnya.

"Di dalam disertasi saya tidak hanya menganalisis ormas Islam tetapi juga LSM, seperti Kontras, karena Kontras ini bagaimanpun itu bukan lembaga keagamaan tetapi kepeduliannya dalam hak asasi manusia begitu tinggi," katanya.

Sementara itu model ketiga adalah religion atau agama. Agama bisa menjadi alat jugq untuk mencagah para pengikutnya masuk paham-paham radikalisme.

"Di mana tiga aktor ini security atau negara kemudian sosial atau ormas dan religius tentu ini milik semuanya bisa bersama-sama membuat strategi. Tentu inilah yang belum kita temukan," katanya.

Wachidah mengatakan, sah-sah saja jika BNPT mengatakan bahwa pihaknya telah melibatkan ormas-ormas Islam dalam pekerjannya manggulangi terorisme. Namun tetap kegiatan itu sifatnya hanya kegiatan biasa.

"Kalau BNPT bilang kita sudah membuat kerjasama dengan Muhammadiyah, NU dengan ormas-ormas lain itu menurut saya lebih pada sebuah proyek kegiatan," katanya.

Saat ini kata dia, yang belum dilakukan oleh BNPT ini adalah site plan yang dibuat oleh tiga aktor tadi. Ia berharap site plan yang dibuat itu bisa menjadi sebuah sistem dinamik dalam menanggulangi terorisme.

"Kalau sistem ini sudah dibuat maka tidak akan ada sistem yang masing-masing berjalan.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement