Kamis 27 Jan 2022 15:45 WIB

AS Dilaporkan akan Tutup Kedubes Afghanistan di Washington

Diplomat Afghanistan juga akan dicabut kekebalan diplomatiknya.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
 Tentara Taliban berjaga di dekat Hotel Serena di Kabul, Afganistan, 14 Oktober 2021. Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah memberi tahu para diplomat Afghanistan bahwa mereka akan menutup kedutaan besar Afghanistan di Washington.
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Tentara Taliban berjaga di dekat Hotel Serena di Kabul, Afganistan, 14 Oktober 2021. Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah memberi tahu para diplomat Afghanistan bahwa mereka akan menutup kedutaan besar Afghanistan di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah memberi tahu para diplomat Afghanistan bahwa mereka akan menutup kedutaan besar Afghanistan di Washington. Misi konsulat Afghanistan di Los Angeles dan New York juga bakal ditutup.

“Akan ada penutupan kedutaan (Afghanistan di Washington) dan misi konsulat di Los Angeles dan New York,” kata seorang sumber diplomatik AS kepada Al Arabiya, Kamis (27/1/2022).

Baca Juga

Menurut beberapa sumber yang mengetahui hal tersebut, para diplomat Afghanistan juga akan dicabut kekebalan diplomatiknya. Hal itu telah dipaparkan dalam sebuah memo yang dikirim kepada para diplomat Afghanistan awal pekan ini. Namun seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengungkapkan, tidak ada perubahan dalam status misi Afghanistan atau personel diplomatiknya.

Sejak Agustus tahun lalu, pemerintahan Afghanistan telah jatuh ke tangan Taliban. AS, yang sebelumnya membantu pemerintahan mantan presiden Ashraf Ghani dalam memerangi Taliban memutuskan menarik seluruh pasukannya dari negara tersebut. Hal itu mengakhiri operasi militer Negeri Paman Sam di negara tersebut yang telah berlangsung selama dua dekade.

Selain menarik seluruh pasukannya, AS pun memutuskan memindahkan kedutaannya untuk Afghanistan ke Doha, Qatar. Hingga kini, komunitas internasional memang belum mengakui legitimasi pemerintahan Taliban. Para diplomat di Kedutaan Besar Afghanistan di Washington pun menolak mengakui Taliban.

Para diplomat Afghanistan di AS menutup pintu terhadap upaya komunikasi yang dibangun Taliban. Baru-baru ini, perwakilan Taliban bertemu dengan delegasi AS, Inggris, Jerman, Italia, Prancis, Norwegia, dan Uni Eropa di Oslo. Pertemuan itu bukan bermaksud mengakui pemerintahan Taliban, tapi untuk membahas krisis kemanusiaan di Afghanistan yang kian memburuk.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement