Ada satu momen paling 'ditakuti' pasangan yang statusnya masih pacaran alias teman kencan. Ketika selesai makan berdua di restoran atau rumah makan, mereka seperti bermain tebak-tebakan tentang siapa yang bayar?
Masalah uang sifatnya pribadi. Perkara siapa yang bayar, itu bergantung masing-masing pasangan.
Penulis sekaligus pakar hubungan yang mendirikan Dating Coach, Kevin Darne ternyata memunyai jawaban sendiri. Dilansir dari Bestlifeonline, tak peduli apakah itu kencan pertama, kedua, ketiga, orang yang pertama kali mengajak atau mengundang untuk bertemu harus siap membayar.
Pakar hubungan lainnya, Carol Roderick sedikit berbeda pendapat. Dia menyarankan kedua pasangan bergantian menyisihkan sejumlah uang untuk anggaran kencan. Pasangan yang secara penghasilan lebih tinggi, yang bersangkutan bisa mengalokasikan anggaran kencan lebih besar dari pasangannya.
Sebuah studi tentang basic manner keuangan untuk pasangan kencan pada 2015 yang diterbikan dalam SAGE Journals menemukan 74 persen pria dan 83 persen wanita mengatakan mereka berkontribusi membiayai kencan selama enam bulan pertama. Namun, mayoritas pria dan wanita sepakat bahwa pria membayar lebih banyak dari wanita.
Basic manner keuangan pasangan berkencan cukup membingungkan ya? Semoga setelah membaca enam basic manner berikut, kita tidak lagi berdebat tentang siapa yang bayar setiap kali kencan sama pasangan.
1. Jelaskan sikap dari awal
Jika pria mengajak seorang wanita makan malam, bisa diartikan pria tersebut siap membayar semua tagihan malam itu. Wanita harus menjelaskan sikapnya apakah mau atau tidak patungan membayar.
Kalau memang kita tidak mau ikut membayar, tunjukkan sikap. Ketika hendak makan misalnya, tunggu si pria menanyakan kita hendak makan apa, atau biarkan dia memilihkan menu untuk kita.
2. Kencan tak harus mahal
Kencan yang berkesan tak harus mahal. Selama kita dan pasangan sama-sama suka, makan di pinggir jalan pun bisa terasa seperti di restoran bintang lima.
Jumlah uang yang dibelanjakan pasangan untuk kita tidak ada hubungannya sama sekali dengan seberapa besar cinta dan perhatiannya terhadap kita.
Kencan tidak harus menguras kantong. Justru pasangan harus belajar bagaimana memanajemen keuangan berdua, terlebih jika kelak kalian naik pelaminan dan berumah tangga.
3. Jangan morotin pasangan
Jadilah pasangan yang peduli. Jangan morotin atau menghabiskan uang pasangan sesuka hati.
Jangan takut menolak sekiranya pasangan mengajak kita ke tempat super mahal. Walau kita sendiri ingin ke sana, tetapi hati kita tidak enak, jangan segan meminta pasangan mengubah tujuan kencan.
Jangan sampai pasangan kita mengalami tekanan finansial karena berkencan dengan kita.
4. Jangan campuri urusan keuangan pasangan
Status kalian kan baru pacaran, belum menikah. Oleh sebabnya jangan mencampuri urusan keuangan pasangan dengan mengorek-ngorek informasi finansial mereka.
Sebagian orang tumbuh dalam keluarga yang tabu membahas keuangan pribadi. Jangan meremehkan hal ini. Kesannya jangan sampai kita terlalu meng-googling pasangan.
5. Jangan berlebihan dalam meminta
Sebut saja kita punya pasangan tajir melintir. Penghasilan bulanannya double digit, atau triple digit. Sah saja jika sewaktu-waktu kita meminta bantuan berupa uang darinya.
Hanya saja kita harus bisa menahan diri. Jangan berlebihan dalam meminta. Lama-lama itu bisa merusak hubungan karena pasangan memandang kita materialistis.
6. Temukan keseimbangan
Setiap hubungan pasti menemukan titik keseimbangan sendiri. Saat berkencan, kita mengenal pasangan lebih jauh, termasuk basic manner mereka soal keuangan terhadap pasangan.
Bisa jadi pasangan kita tipe yang senang jika dia membayar seluruh biaya kencan. Bisa jadi pasangan kita tipe terbuka, misalnya makan siang dia yang bayar, sedang makan malam kita yang bayar. Temukan keseimbangan itu.