REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed hadiah Pangeran Uni Emirat Arab (UEA) kepada Presiden RI Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah, akan dilengkapi dengan Islamic Center. Awalnya, Islamic Center akan dibangun dalam satu area dengan masjid, tetapi lantaran keterbatasan lahan, maka lokasinya dipisah.
Pemkot sempat berencana menghibahkan lahan seluas 3,4 hektare di dekat kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) untuk pembangunan Islamic Center. Namun, lokasi lahan dipindah di kompleks Solo Techno Park (STP) dengan luas lahan hanya 1,9 hektare.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Solo, Hidayat Masykur, membenarkan adanya pergantian lokasi pembangunan Islamic Center tersebut.
Menurutnya, perwakilan UEA tidak mempermasalahkan kepindahan dan perbedaan luas lahan di lokasi yang baru. Sebab, di Solo sudah sulit menemukan lahan luas sesuai dengan permintaan UEA.
"Tidak masalah. Memang permintaan dari sana sejak awal jadi satu dengan masjid dan masih ada sisa lahan yang luas akan didirikan bangunan yang besar. Kenyataan di Kota Solo mau lahan yang mana lagi, memang sulit untuk Solo punya lahan yang luas," jelasnya kepada wartawan, Rabu (26/1).