REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Pemerintah China meminta Amerika Serikat (AS) berhenti melakukan campur tangan dalam penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin Beijing. Permintaan itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi saat melakukan percakapan via telepon dengan Menlu AS Antony Blinken, Kamis (27/1/2022).
Menurut rilis yang diunggah di laman resmi Kementerian Luar Negeri China, pada kesempatan itu, Wang juga mendesak AS mengakhiri dukungannya terhadap Taiwan. Negeri Tirai Bambu memang mengklaim bahwa Taipei merupakan bagian dari wilayahnya.
Wang pun mengeluhkan kebijakan politik dan ekonomi AS yang tetap keras terhadap Beijing di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden. Padahal ada keinginan untuk hubungan yang tidak terlalu konfrontatif antara kedua negara.
Selain AS, negara seperti Inggris, Kanada, Australia, Jepang, dan Denmark turut memutuskan untuk melakukan boikot diplomatik terhadap penyelenggraan Olimpiade Musim Dingin Beijing yang dijadwalkan digelar pada 4 Februari mendatang. Dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan China termasuk terhadap Muslim Uighur, menjadi landasan mereka mengambil keputusan itu. Namun negara-negara terkait tetap mengizinkan para atletnya untuk berpartisipasi dalam ajang olahraga tersebut.
China telah mengecam aksi boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin Beijing yang diambil sejumlah negara. China menilai, olimpiade seharusnya tidak dimanfaatkan untuk panggung politik.
“Olahraga tidak ada hubungannya dengan politik. Olimpiade Musim Dingin (Beijing) bukan panggung untuk sikap politik,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada Desember tahun lalu.