Kamis 27 Jan 2022 17:36 WIB

JK Beri Tanggapan Pemerintah Pindahkan IKN ke Kalimantan

Menurut JK, yang terpenting ada kesepakatan formal, baik pemerintah maupun DPR.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla mengatakan, perpindahan ibu kota negara (IKN) ke Pulau Kalimantan akan berdampak pada penyelenggaraan otonomi daerah (otda) yang lebih baik. "Ini akan memberikan otonomi yang lebih baik kepada daerah nanti. Tetapi yang penting pemerintah sudah (sepakat) dan DPR telah ketok palu," kata JK dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (27/1/2022).

Terkait masih ada sikap pro dan kontra terkait perpindahan IKN tersebut, menurut JK, yang terpenting telah ada kesepakatan formal, baik di kalangan pemerintah maupun DPR. "(Pro dan kontra) itu urusan mereka, tapi yang penting formalitasnya sudah ada," ucap mantan ketua umum DPP Partai Golkar tersebut.

Baca Juga

DPR menyetujui Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) dalam Rapat Paripurna ke-13 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2021-2022 di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengataka,n IKN akan diberi nama Nusantara, yang merepresentasikan realitas kekayaan Indonesia.

Hal itu menjadi modal sosial untuk memajukan kesejahteraan rakyat berkeadilan dan menuju masa depan Indonesia maju. "Ibu Kota Negara mempunyai fungsi sentral dan sebagai simbol suatu negara untuk menunjukkan jati diri bangsa dan negara," kata Suharso.

Pembangunan dan perpindahan IKN akan dilakukan secara bertahap untuk mewujudkan visi jangka panjang Indonesia 2045, dengan mempertimbangkan kemampuan fiskal pemerintah. Terkait bentuk pemerintahan IKN, dalam RUU disebutkan tentang terminologi otoritas dan kepala otoritas selaku kepala penyelenggara pemerintahan daerah khusus IKN.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement