Kamis 27 Jan 2022 17:54 WIB

BNPT Dinilai Harus Jelaskan Detail Nama Pesantren Terafiliasi Teroris

Gus Rozin menyarankan BNPT berbicara lebih jauh dengan Kemenag dan pesantren.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Abdul Ghaffar Rozin. BNPT Dinilai Harus Jelaskan Detail Nama Pesantren Terafiliasi Teroris
Foto: dok. RMINU
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Abdul Ghaffar Rozin. BNPT Dinilai Harus Jelaskan Detail Nama Pesantren Terafiliasi Teroris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Abdul Ghaffar Rozin mengatakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) perlu menjelaskan lebih detail mengenai pernyataan adanya pesantren-pesantren yang terafiliasi dengan kelompok teroris.

Sebab dia menilai, beberapa tahun yang lalu BNPT pernah membuat pernyataan serupa namun tidak disertai dengan penjelasan yang memadai kepada publik. Untuk itu, i menilai apabila sekarang justru ada pernyataan serupa, BNPT diminta untuk menjelaskan lebih detail agar tidak menimbulkan rasa saling curiga di antara pesantren.

Baca Juga

“Sampaikan saja kepada publik nama-nama pesantren yang terafiliasi kelompok teroris, jangan ragu-ragu,” kata Gus Rozin saat dihubungi Republika, Kamis (27/1/2022).

Gus Rozin menyarankan agar BNPT berbicara lebih jauh dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan komunitas pesantren. Menurutnya, Kemenag dan juga komunitas pesantren dinilai akan sangat senang diajak berdiskusi soal deradikalisasi.

Mantan Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU ini meyakini bahwa baik Kemenag maupun komunitas pesantren akan menunggu sapaan dan juga rencana BNPT dalam mencegah radikalisasi di lingkup pesantren. Sebelumnya, BNPT menyebut ada 198 pondok pesantren yang terafiliasi dengan sejumlah kelompok dan organisasi teroris baik kelompok teroris dari dalam maupun dari luar negeri.

Berdasarkan catatan BNPT, dari 198 pesantren tersebut terdapat 11 pesantren yang terafiliasi dengan jaringan Jamaah Anshorut Khilafah (JAK), 68 pesantren terafiliasi dengan Jamaah Islamiyah (JI), dan 119 pesantren terafiliasi dengan Anshorut Daulah yang merupakan simpatisan ISIS.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement