REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat menyebutkan sebanyak 5.866 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) menunggu jadwal vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram HM Amin mengatakan siswa MI yang sudah divaksinasi Covid-19 sekitar 23 persen atau 1.703 anak dari total 7.569 siswa MI seluruh Kota Mataram.
"Sisanya masih menunggu jadwal vaksinasi dari puskesmas di masing-masing wilayah madrasah sebab yang membuat jadwal adalah puskesmas," katanya.
Sebenarnya, kata Amin, cakupan vaksinasi dosis pertama siswa madrasah ini sudah rampung pekan lalu, tetapi karena dosis vaksin Covid-19 kosong, layanan vaksinasi ke madrasah dihentikan sementara. Akan tetapi, sekarang dosis vaksin Covid-19 di Kota Mataram sudah tersedia dan kegiatan vaksinasi anak mulai digencarkan untuk mencapai target cakupan 70 persen.
"Harapannya, cakupan vaksinasi itu bisa segera tercapai agar kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) segera dibuka secara penuh," katanya.
Di sisi lain, Amin mengakui, adanya penolakan pemberian vaksin Covid-19 kepada anak usia 6-11 tahun, tapi jumlahnya hanya satu-dua kasus di satu sekolah. "Namun, kita tetap meminta pihak madrasah untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada orang tua dan anak. Jangan sampai setelah PTM penuh, anak yang belum divaksinasi minder dan tidak hadir dalam ruang kelas," katanya.