Kamis 27 Jan 2022 19:33 WIB

5.866 Siswa Madrasah Ibtidaiyah di Mataram Tunggu Jadwal Vaksinasi

Kegiatan vaksinasi anak mulai digencarkan untuk mencapai target cakupan 70 persen.

Vaksinator menyuntikkan vaksin Sinovac dengan takaran 0,5 ml per dosis kepada seorang anak saat vaksinasi COVID-19 dosis pertama untuk anak usia 12 - 17 tahun di taman Sangkareang Mataram, NTB, Kamis (8/7/2021). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Mataram menyebutkan hingga Senin (5/7/2021) sebanyak 877 anak usia 12-17 tahun di daerah tersebut sudah mendapatkan vaksin COVID-19 tahap pertama. 5.866 Siswa Madrasah Ibtidaiyah di Mataram Tunggu Jadwal Vaksinasi
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Vaksinator menyuntikkan vaksin Sinovac dengan takaran 0,5 ml per dosis kepada seorang anak saat vaksinasi COVID-19 dosis pertama untuk anak usia 12 - 17 tahun di taman Sangkareang Mataram, NTB, Kamis (8/7/2021). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Mataram menyebutkan hingga Senin (5/7/2021) sebanyak 877 anak usia 12-17 tahun di daerah tersebut sudah mendapatkan vaksin COVID-19 tahap pertama. 5.866 Siswa Madrasah Ibtidaiyah di Mataram Tunggu Jadwal Vaksinasi

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat menyebutkan sebanyak 5.866 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) menunggu jadwal vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram HM Amin mengatakan siswa MI yang sudah divaksinasi Covid-19 sekitar 23 persen atau 1.703 anak dari total 7.569 siswa MI seluruh Kota Mataram.

Baca Juga

"Sisanya masih menunggu jadwal vaksinasi dari puskesmas di masing-masing wilayah madrasah sebab yang membuat jadwal adalah puskesmas," katanya.

Sebenarnya, kata Amin, cakupan vaksinasi dosis pertama siswa madrasah ini sudah rampung pekan lalu, tetapi karena dosis vaksin Covid-19 kosong, layanan vaksinasi ke madrasah dihentikan sementara. Akan tetapi, sekarang dosis vaksin Covid-19 di Kota Mataram sudah tersedia dan kegiatan vaksinasi anak mulai digencarkan untuk mencapai target cakupan 70 persen.

"Harapannya, cakupan vaksinasi itu bisa segera tercapai agar kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) segera dibuka secara penuh," katanya.

Di sisi lain, Amin mengakui, adanya penolakan pemberian vaksin Covid-19 kepada anak usia 6-11 tahun, tapi jumlahnya hanya satu-dua kasus di satu sekolah. "Namun, kita tetap meminta pihak madrasah untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada orang tua dan anak. Jangan sampai setelah PTM penuh, anak yang belum divaksinasi minder dan tidak hadir dalam ruang kelas," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement