Pemkot Malang Siap Garap 199 Proyek Konstruksi pada 2022
Red: Muhammad Fakhruddin
Pemkot Malang Siap Garap 199 Proyek Konstruksi pada 2022 (ilustrasi). | Foto: constructionweekonline.com
REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Pemerintah Kota Malang akan berencana untuk mengerjakan 199 proyek konstruksi pada 2022 yang masuk dalam langkah pembangunan infrastruktur di wilayah Kota Malang, Jawa Timur.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa Pemerintah Kota Malang saat ini masih belum bisa mengakomodasi seluruh usulan infrastruktur dari masyarakat, sehingga 199 proyek konstruksi yang akan dikerjakan pada 2022 merupakan proyek prioritas. "Maka prioritas menjadi keharusan dan penting untuk dipahami. Ini dikomunikasikan lagi kepada masyarakat agar tidak terjadi disinformasi," ujarnya, Kamis (27/1/2022).
Sutiaji menjelaskan jika seluruh usulan pembangunan infrastruktur di Kota Malang disetujui, maka total pendanaan yang dibutuhkan mencapai Rp27 triliun. Sementara besaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerh (APBD) Kota Malang masih pada kisaran Rp2 triliun.
Ia menambahkan dengan adanya pandemi penyakit akibat penyebaran virus Corona seperti saat ini juga berdampak terhadap pendapatan daerah yang menuntut adanya refocusing pada sejumlah pos yang sebelumnya dialokasikan untuk proyek infrastruktur.
Menurutnya, sebanyak 199 pekerjaan konstruksi pada 2022 tersebut di antaranya meliputi penanganan jalan sepanjang 11.200 meter, penanganan drainase sepanjang 19.090 meter, dan pembangunan jalan paving sepanjang 3.100 meter.
Selain itu, penanganan delapan lokasi jembatan, pembangunan 547 titik penerangan jalan umum (PJU) baru, tambahan akses air minum sebanyak 1.166 sambungan rumah HIPPAM dan akses sanitasi bagi 1.030 sambungan rumah.
Proyek pekerjaan konstruksi pada 2022 tersebut, lanjutnya, selaras untuk mendukung sejumlah prioritas Kota Malang yang mencakup pemeliharaan jalan dan jembatan, masterplan sistem drainase dan penyelesaian fisik Malang Creative Center (MCC).
"Selain itu juga pembangunan sistem drainase, penataan lanjutan zona 3 kawasan Kayutangan Heritage hingga intervensi infrastruktur sanitasi dan air bersih untuk pengentasan stunting," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Diah Ayu Kusumadewi, menambahkan bahwa program pembangunan infrastruktur tersebar pada lima kecamatan yang ada di Kota Malang. "Pembangunan itu juga mengakomodir aspirasi berbagai pihak melalui proses perencanaan pembangunan yang telah disusun sejak 2021," katanya.
Dari sebaran lokasi pembangunan infrastruktur per kecamatan, di wilayah Kecamatan Kedungkandang ada sebanyak 50 proyek konstruksi, disusul di Kecamatan Sukun dengan 45 proyek, Kecamatan Blimbing 38 proyek, Kecamatan Lowokwaru 36 proyek dan Kecamatan Klojen sebanyak 30 proyek.