Kamis 27 Jan 2022 20:01 WIB

Varian Omicron Terdeteksi di Sumbar, Epidemiolog Ingatkan Lagi Prokes

Pemerintah daerah melalui satgas Covid-19 diminta menggencarkan lagi tracing

Rep: Febrian Fachri/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Epidemiolog Universitas Andalas, Defriman Djafri, mengingatkan lagi masyarakat Sumatra Barat (Sumbar) agar kembali mengetatkan penerapan protokol kesehatan.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Epidemiolog Universitas Andalas, Defriman Djafri, mengingatkan lagi masyarakat Sumatra Barat (Sumbar) agar kembali mengetatkan penerapan protokol kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Epidemiolog Universitas Andalas, Defriman Djafri, mengingatkan lagi masyarakat Sumatra Barat (Sumbar) agar kembali mengetatkan penerapan protokol kesehatan (prokes). Karena di Sumbar telah terdeteksi masuknya Covid-19 varian omicron.

“Kita tidak terlalu kaget, ini hanya menunggu waktu saja. Bisa terjadi gelombang ketiga jika kita tidak antisipasi dengan cepat. Kita harus kembali ketat prokes,” kata Defriman, Kamis (27/1/2022).

Baca Juga

Defriman menyebut varian Omicron sudah pasti dibawa oleh orang yang baru kembali dari perjalanan luar negeri. Setelah itu, virus tersebut menular lewat transmisi lokal. Defriman meminta pemerintah daerah melalui satgas Covid-19 supaya menggencarkan lagi tracing terhadap orang-orang yang mengidap Covid-19 varian Omicron. Karena bila terlambat, ledakan kasus hanya akan menunggu waktu.

“Kita juga tidak tahu pasti apakah sampel selama ini itu random, atau memang yang dicurigai terkonfirmasi Omicron, ini perlu dipastikan,” ujar Defriman.

Defriman menilai Pemda harus serius merespons masuknya varian Omicron ini. Setidaknya kata dia untuk satu kasus, harus ada tracing terhadap 30 orang minimal. Supaya dapat meminimalisir resiko penularan.

Sebelumnya  Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Andani Eka Putra, mengatakan terdapat 15 sampel positif Omicron. 15 sampel tersebut didapat dari 31 sampel positif Covid-19.

"Saya memperkirakan 48 persen dari populasi Covid-19 di Sumbar, adalah Omicron," kata Andani, Kamis.

Andani menyebut data ini sinkron dengan peningkatan positivity rate di Sumbar dari 0,1 persen naik menjadi 0,4 persen, 0,6 persen, kemudian 0,8 persen dan sekarang 1 persen.

PR di Sumbar kata Andani hampir sama dengan data PR di Jawa dan Bali, serta berada di atas non Jawa dan Bali yang hanya 0,14 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement