Kamis 27 Jan 2022 20:19 WIB

Satgas: Jumlah Kasus Covid-19 Omicron Masih Jauh di Bawah Delta

Satgas menyebut tren kenaikan Covid-19 menjadi perhatian serius pemerintah

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nur Aini
Juru Bicara Pemerintah untuk  Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, tren kasus Covid-19 akibat varian Omicron saat ini konsisten mengalami kenaikan. Namun demikian, jika dibandingkan kenaikan kasus akibat varian Delta pada Juli 2021, jumlah kasus Omicron masih jauh di bawah Delta.

"Kenaikan pada satu minggu terakhir adalah sebesar 14.729 kasus. Sedangkan pada puncak kedua lalu mencapai 350.273 kasus dalam satu minggu," kata Wiku dalam konferensi persnya secara daring, Kamis (27/1/2022).

Baca Juga

Meski begitu, Wiku memastikan tren kenaikan Covid-19 saat ini menjadi perhatian serius pemerintah dalam penanganan Covid-19. Hal itu agar tren kenaikan ini tidak sampai melonjak drastis dan berdampak pada kolapsnya pelayanan fasilitas kesehatan.

Pemerintah mengantisipasinya dengan menyediakan penambahan tempat tidur di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet untuk Tower 4 dan 7, penyediaan rumah sakit dan hotel isolasi untuk pelaku perjalanan luar negeri.

"Total Wisma Karantina ada 18.759 tempat tidur. Dan hotel sebanyak 16.021 kamar. Penyediaan lebih dari 20 hotel karantina untuk jemaah umrah. Dan penyiapan lebih dari 75 ribu tempat isolasi terpusat di seluruh wilayah Indonesia," kata Wiku.

Selain itu, pemerintah menyediakan stok obat-obatan dan oksigen dengan mendatangkan oksigen konsentrator yang akan dikirimkan ke seluruh rumah sakit di Indonesia.

Kemudian, Satgas juga meminta pemerintah daerah yang wilayahnya terjadi peningkatan kasus untuk memperketat implementasi protokol kesehatan dan menekan mobilitas ke daerah lain guna mencegah transmisi antar daerah. Hal itu terutama pada tiga provinsi dengan penyumbang kasus terbanyak yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

"Kita tetap harus bisa menjaga agar daerah yang kasusnya masih rendah untuk tetap kondusif dan tetap rendah kasusnya," katanya.

Baca: Keterisian Tempat Tidur RS Covid-19 Sentuh 45%, Dinkes DKI: Masih Aman

Baca: Ditemukan Kasus Covid-19 di Satu Sekolah, PTM 100 Persen di Solo Jalan Terus

Baca: Kasus Harian Covid-19 Tembus di Atas 8.000, DKI Jakarta Tertinggi

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement