REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Renovasi rumah tidak layak huni (rutilahu) di Jawa Barat (Jabar) dinilai memerlukan kolaborasi semua pihak. Salah satunya, Jabar Bergerak dengan semangat kolaborasi hadir memberikan solusi mewujudkan rumah sehat untuk warga Jabar.
Menurut Pendiri Jabar Bergerak Atalia Praratya Ridwan Kamil, warga harus memiliki hunian yang sehat. Sehingga menghasilkan kebahagiaan selama mereka menetap di rumahnya.
"Melalui kekuatan kolaborasi kepada masyarakat kami menghadirkan bedah rumah, rumah yang nyaman untuk keluarga, dan ada ventilasi pencahayaan yang bisa menyehatkan," ujar Atalia di Kampung Cinangka, Kecamatan Pasirwangi, Kota Bandung, Kamis (27/1/2022).
Program Bedah Rumah ini, kata dia, terselenggara atas kolaborasi Jabar Bergerak bersama Baznas Jabar dan Yayasan Yahintara. Kegiatan ini, bertujuan untuk menghadirkan hunian yang ramah lingkungan dan sehat.
"Ini bertujuan agar penghuninya sehat, termasuk bagi rutilahu lainnya di Jabar," katanya.
Menurut Atalia, program ini sebagai bentuk kasih sayang Pemprov Jabar melalui Jabar Bergerak, Baznas dan Yahintara. Karena, pemerintah tidak bisa berjalan sendirian untuk merenovasi rutilahu di Jabar yang jumlah penduduknya 50 juta jiwa.
"Program ini tidak akan berhasil apabila tidak ada dukungan dari semua pihak. Saya juga mengucapkan terima kasih banyak kepada jajaran pemerintah setempat. Mudah-mudahan menjadi keberkahan bagi kita semua," paparnya.
Hingga saat ini, Pemprov Jabar telah merenovasi sebanyak 38.000 rutilahu yang tersebar di 27 kabupaten/ kota selama tahun 2021. Sedangkan Jabar Bergerak sudah melakukan hal yang sama sebanyak 13 rumah.