Dua Siswa SMP di Ngawi Terkonfirmasi Positif Covid-19
Red: Muhammad Fakhruddin
Dua Siswa SMP di Ngawi Terkonfirmasi Positif Covid-19 (ilustrasi). | Foto: www.freepik.com
REPUBLIKA.CO.ID,NGAWI -- Dua siswa SMP Negeri 5 Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, terkonfirmasi positif COVID-19 berdasar hasil tes usap PCR(polymerase chain reaction)yang dilakukan tim telusur ("tracing") Dinas Kesehatan setempat.
"Ada temuan dua siswa positif. Hal ini membuat pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di sekolah itu diberhentikan selama 14 hari ke depan. Hal itu untuk mencegah penularan COVID-19," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi Sumarsono di Ngawi, Kamis (27/1/2022).
Ia mengatakan temuan kasus positif di SMP Negeri 5 tersebut diketahui saat seorang siswa setempat menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Ngawi karena tipes dan mengalami gejala COVID-19.
Petugas rumah sakit kemudian melakukan tes usap kepada anak bersangkutan. Hasilnya ternyata positif. Setelah itu, ada laporan lagi bahwa temannya juga sakit yang kemudian dites dan hasilnya juga positif.
Mengetahui temuan itu, Dinas Pendidikan kemudian melakukan koordinasi dengan Dinkes Ngawi untuk melakukan pelacakan kontak erat lebih lanjut. "Menindaklanjuti temuan itu, hari Kamis ini puluhan siswa yang sekelas yakni kelas 8H dan guru yang mengajar kami tes usap PCR. Hasilnya belum keluar dan harapannya yang positif tidak bertambah," katanya.
Sub Kordinator Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi Joko Marwanto menyampaikan saat ini kedua siswa terkonfirmasi COVID-19 menjalani perawatan di rumah sakit.
Pihaknya belum mengetahui varian COVID-19 dari pasien bersangkutan. Dinkes juga telah mengirim hasil sampel pasien ke Surabaya karena "CT value" menunjukkan sangat rendah. "Jadi yang diperiksa dengan hasil konfirmasi positif, CT-nya di bawah 30. Hari ini sampelnya itu kami kirim ke Surabaya bersama yang lain untuk mengetahui variannya. Hasilnya masih menunggu," kata Joko Marwanto.
Joko menjelaskan merujuk pada Surat keputusan Bersama (SKB) empat Menteri, maka bila dicurigai ada potensi terjadi klaster penyebaran COVID-19, maka pembelajaran di sekolah dilaksanakan secara daring selama 14 hari ke depan.Sesuai data, kasus COVID-19 di Ngawi hingga Kamis (27/1), telah mencapai 8.233 orang. Dari jumlah itu, 7.353 orang di antaranya telah sembuh, 16 orang dalam perawatan, dan 864 orang meninggal dunia.