REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH–Kota pusat pemerintahan Palestina, Ramallah diselimuti warna putih setelah badai salju yang melanda wilayah tersebut. Kondisi serupa terjadi juga di beberapa kota di Timur Tengah.
Dilansir dari Wafa News, Kamis (27/1), penduduk kota Tepi Barat bangun pagi ini dengan pemandangan salju yang menyelimuti kota. Badai salju membawa akumulasi salju setinggi 20 sentimeter ke Ramallah, al-Bireh, Yerusalem, Betlehem, Hebron, dan Nablus.
Badai salju mulai terjadi pada Rabu (26/1) malam dan berlanjut hingga Kamis dini hari. Salju juga menyelimuti puncak gunung pada ketinggian lebih dari 700 meter di atas permukaan laut pada dini hari.
Badai memaksa institusi publik, sekolah, universitas, dan bisnis tutup. Sementara hujan salju lebat menutup jalan arteri lalu lintas di distrik Hebron, Tepi Barat Selatan, dampaknya lebih kecil pada lalu lintas di kota-kota Tepi Barat lainnya.
Di Yerusalem, Golden Dome of the Rock yang ikonik di kota itu berselimut salju saat orang-orang Yerusalem keluar bermain salju dan bersenang-senang.Namun, polisi Israel mengejar dan menahan 23 warga Palestina dari kota yang diduduki yang konon bersenang-senang dengan salju, dan menurunkan bendera Palestina yang dikibarkan di kompleks Masjid Al Aqsha.
Sementara itu, kru Pertahanan Sipil Palestina bekerja untuk membersihkan lalu lintas di kota-kota Tepi Barat dan menangani kecelakaan. Di Tepi Barat, kru PCD mengatakan bahwa mereka menanggapi 400 insiden, termasuk 15 kebakaran, dengan satu kebakaran rumah yang mengakibatkan kematian seorang pemuda dan saudara perempuannya di Adh-Dhahiriya.
Di Jalur Gaza, petugas medis mengkonfirmasi bahwa seorang balita meninggal akibat suhu beku di distrik Khan Younes. Di distrik Bethlehem, pasukan Israel secara brutal menyerang seorang anggota Ruang Operasi Pusat, sebuah badan yang ditempatkan untuk membantu PCD dalam kondisi cuaca buruk, saat ia bersiap untuk membersihkan salju yang menghalangi pintu masuk barat kota Beit Fajjar.
Departemen Meteorologi Palestina mengatakan bahwa hujan deras dan suhu beku diperkirakan terjadi di seluruh wilayah pendudukan hingga akhir pekan karena angin dapat mencapai 70 km/jam. Lembaga itu memperingatkan gelombang laut tinggi, jarak pandang rendah, dan jalan licin pada akhir pekan.