Jumat 28 Jan 2022 10:10 WIB

Polisi India Tahan Pelaku Imigrasi Ilegal 

Orang yang ditahan polisi itu menjalankan perusahaan perjalanan dan pariwisata.

Rep: Dwina agustin/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi imigran. Polisi India telah menahan enam orang dalam tindakan keras terhadap imigrasi ilegal, Kamis (27/1/2022).
Foto: Reuters
Ilustrasi imigran. Polisi India telah menahan enam orang dalam tindakan keras terhadap imigrasi ilegal, Kamis (27/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Polisi India telah menahan enam orang dalam tindakan keras terhadap imigrasi ilegal, Kamis (27/1/2022). Sebelumnya empat orang India ditemukan tewas membeku di dekat perbatasan antara Amerika Serikat (AS) dan Kanada pada pekan lalu. 

Polisi di Gujarat mengatakan mereka mengidentifikasi keempatnya, milik satu keluarga, setelah lembaga penegak hukum di perbatasan memberikan foto paspor dan barang-barang lainnya. "Kami sekarang berusaha menangkap para pedagang manusia yang berhasil mengirim keluarga ini dan lainnya ke luar negeri melalui jalur ilegal," kata pejabat polisi AK Jhala di ibu kota negara bagian Gandhinagar.

Baca Juga

Jhala mengatakan, enam orang yang ditahan polisi itu menjalankan perusahaan perjalanan dan pariwisata di Gandhinagar. “Jaringan perdagangan manusia sangat dalam, seringkali melibatkan politisi lokal juga,” katanya. 

Menurut Jhala, orang bahkan menjual tanah dan rumah untuk mendanai upaya menuju AS atau Kanada. Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri di ibu kota India, New Delhi, mengatakan pihak berwenang sedang berkoordinasi dengan pejabat perbatasan AS dan Kanada untuk menyelidiki kasus imigrasi ilegal tersebut.

Pihak berwenang AS telah mendakwa seorang warga Florida, Steve Shand, dengan perdagangan manusia setelah  seorang pria, seorang perempuan , seorang bayi dan seorang remaja ditemukan meninggal di provinsi Manitoba, Kanada, beberapa meter di utara perbatasan dengan Minnesota. Pengadilan AS memberikan pembebasan bersyarat Shand pada awal pekan ini. 

Keempatnya termasuk di antara empat keluarga dari desa yang sama yang melakukan perjalanan ke perbatasan bulan ini. Para pejabat mengatakan mereka terpisah dari kelompok yang terdiri dari 18 orang dan mungkin terjebak dalam badai salju. Kondisi itu mengakibatkan tragedi yang digambarkan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sebagai menghebohkan.

Situasi terungkap ketika pihak berwenang AS mencegat kelompok itu dan menemukan salah satu dari mereka membawa ransel dengan perlengkapan bayi. Padahal tidak ada bayi di antara mereka.

Penyeberangan seperti ini, ke AS dari Kanada, relatif jarang dan semakin jarang. Patroli Perbatasan dan Pabean AS terhadap para migran yang mencoba menyeberang antara pelabuhan masuk di sepanjang perbatasan AS-Kanada turun dari 6.806 pada 2009 menjadi 916 pada 2021.

Patroli Pabean dan Perbatasan AS menangkap 339 orang India yang mencoba menyeberang ke AS di perbatasan utara pada 2019, 129 pada 2020 dan 41 pada tahun lalu. Sebaliknya, Royal Canadian Mounted Police menangkap 16.503 pencari suaka yang melintasi utara antara penyeberangan perbatasan pada  2019. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement