FKUB: Kerukunan di Wilayah Kabupaten Tangerang Terjaga
Red: Fernan Rahadi
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar saat meninjau program penataan pesisir di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Jumat (21/1) | Foto: Istimewa
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Kabupaten Tangerang saat ini menjadi salah satu miniaturnya Indonesia. Hal itu disebabkan beragam etnis juga agama di Indonesia hadir di daerah yang terkenal dengan sebutan kota 1001 industri ini sehingga menjadi tujuan urbanisasi masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia.
Wajar jika wilayah ini memiliki tingkat toleransi yang sangat tinggi. Hal itu mengingat keberagaman itu sudah terbangun lama atau sejak ratusan tahun lalu. Tentu saja, keberagaman ini juga menjadi potensi yang sangat luar biasa untuk memperkuat persatuan dan kesatuan.
Kondisi ini tentu menjadi tantangan tersendiri untuk merawat keberagaman tersebut agar terus tercipta situasi kehidupan yang saling hormat menghormati, harmonis di tengah keberagaman tersebut.
"Salah satu kegiatan yang sering kami lakukan adalah menjalin silaturahmi. Dengan saling mengenal, tentunya akan tercipta rasa saling menyayangi, seperti ada ungkapan tak kenal maka tak sayang," ujar Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tangerang KH Maski.
Di dalam FKUB terdiri dari berbagai unsur agama, yaitu Islam, Nasrani, Katolik, Budha, Hindu dan Khonghucu. Karena itu, FKUB harus bisa menjadi garda terdepan dalam menjaga kerukunan umat beragama. "Jadi, nilai-nilai toleransi menjadi aspek penting dalam program kerja dan kegiatan FKUB," ujarnya.
Terkait kegiatan FKUB, tahun kemarin, kata Maski FKUB fokus mensosialisasikan regulasi terkait pendirian rumah ibadah antar umat beragama. Kami sosialisasi kepada 29 kecamatan di seluruh wilayah Kabupaten Tangerang. Tak sebatas kepada pejabat aparatur sipil, juga termasuk camat, lurah, kepala desa hingga ke masyarakat luas.
Tahun 2022, FKUB melakukan sosialisasi melalui media sosial dan menyasar generasi muda untuk menanamkan nilai-nilai toleransi dalam keberagaman baik adat, agama maupun budaya. “Kami terus menggaungkan program komunikasi, informasi dan edukasi terkait toleransi dan kerjasama antar umat beragama khususnya melalui media sosial,” ujarnya.
Pada prinsipnya, FKUB Kabupaten Tangerang selalu menjaga situasi kerukunan umat. “Ciri khas tokoh Agama Kabupaten Tangerang selalu menjaga kerukunan umat, setiap persoalan kita selalu turun untuk menjaga situasi,” ujarnya.
Di sisi lain, Maski mengakui bahwa Pemkab Tangerang memberikan dukungan yang positif terhadap berbagai program kerja dan kegiatan FKUB. Oleh karena itu, untuk menjaga kerukunan dan keberagaman baik agama, adat maupun budaya, dibutuhkan peran sosok Kepala Daerah yang mampu memfasilitasi kegiatan-kegiatan tersebut. Tujuannya agar jalinan silaturahmi antar pemeluk agama tersebut terus terjaga.
Sosok Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dinilai Maski berhasil merawat kerukunan umat beragama di Kabupaten Tangerang. "Pak Zaki itu sosok pemimpin yang cepat tanggap, sehingga selalu cepat merespon jika ada persoalan untuk segera diselesaikan," ujarnya.
Selama ini, Pemkab Tangerang telah memberikan dukungan dan memfasilitasi berbagai program kerja dan kegiatan FKUB. Jajaran Pemkab bahkan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar seringkali turun langsung mengawal pelaksanaannya.
"Pemerintah daerah harus peka dan sensitif terhadap perkembangan wilayah yang ada di Tangerang Raya, termasuk dengan berbagai kegiatan keagamaan. Kami juga harus responsif dan terbuka untuk mendengar dan menyerap aspirasi dan berbagai kebutuhan dari masyarakat," ujar Zaki.
Dukungan Pemkab Tangerang untuk kemasalahatan umat beragama salah satunya berupa dana hibah untuk kegiatan operasional FKUB sehingga mampu menjadi jembatan strategis bagi umat untuk menggerakkan toleransi dan moderasi beragama.
"FKUB itu memiliki tugas dan tanggung jawab yang strategis dalam membangun kota dan bangsa melalui aspek kehidupan sosial masyarakat. Saya harap FKUB menjadi wadah resolusi konflik yang sangat efektif," katanya.
Intinya dengan adanya FKUB, antar-umat beragama bisa terus saling menghargai, saling menghormati dalam setiap perbedaan. "Nilai-nilai toleransi ini menjadi aspek penting bagi pemda. Dengan bersinergi dengan MUI dan FKUB beserta organisasi kemasyarakatan dan ulama, kami berkomitmen untuk mewujudkan Kabupaten Tangerang yang Religius, Cerdas, Sehat dan Sejahtera," tuturnya.