REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Ini cerita salah satu relawan Posko DQ untuk korban erupsi Semeru. Rofik namanya. Pria berusia berusia 30 tahunan itu saat kejadian erupsi Gunung Semeru sedang berada di rumah mertuanya di Dsn. Sumber Bulus Desa Oro Oro Ombo Kec. Pronojiwo Lumajang. Sedangkan Ibunya sedang beristirahat di rumahnya di Dsn. Curah Kobokan Desa Supit Urang Kec. Pronojiwo Lumajang.
Saat erupsi terjadi, ibunya bergegas lari menyelamatkan diri. Pak Rofik sendiri begitu tahu Semeru sedang erupsi segera menelpon ibunya agar segera berlindung ke pengungsian terdekat.
Dalam siaran tertulis yang diterima, Jumat (28/1/2022), selama tiga hari Pak Rofik berusaha mencari keberadaan Sang Ibunda tercinta. Sedangkan saat itu kondisi di desa Oro Oro Ombo listrik mati selama 3 hari, jaringan telepon juga tidak ada. Sampai akhirnya setelah jaringan kembali tersedia, Pak Rofik menemukan keberadaan Ibundanya yang ternyata berada di pos pengungsi di Desa Penanggal Kec. Candipuro.
Dalam kondisi normal sebelumnya jarak antara Desa Oro Oro Ombo dengan Supit Urang, khususnya Dsn Curah Kobokan bisa ditempuh dalam beberapa menit karena hanya dipisahkan oleh sungai Besuk Sat yang merupakan sungai tempat aliran lahar dingin Semeru yang lebarnya saat itu hanya kisaran 3 - 5 meter saja.