Sabtu 29 Jan 2022 02:20 WIB

Rusia Tegaskan tak Ingin Berperang dengan Ukraina

Meski menjamin tak ada perang, Rusia tak membiarkan kepentingannya diserang.

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
Foto: AP/Mikhail Voskresensky/Pool Sputnik Kremlin
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa negaranya tidak berniat untuk berperang dengan Ukraina. Meski demikian, jika terdapat kepentingan yang diganggu, maka akan ada konsekuensi.

“Jika itu tergantung pada Federasi Rusia, maka tidak akan ada perang. Kami tak menginginkan perang, namun tak membiarkan kepentingan kami diserang dan diabaikan,” ujar Lavrov dalam sebuah pernyataan dalam wawancara, dilansir Anadolu Agency, Jumat (28/1).

Baca Juga

Menurut Lavrov, saat ini diskusi dengan Amerika Serikat (AS) masih dilakukan oleh Rusia. Kedua negara berencana menggelar pertemuan terbaru dalam dua pekan ke depan.

Berbicara tentang tanggapan AS terhadap proposal Rusia tentang jaminan keamanan, Lavrov mengatakan Washington sebagian besar mengutip proposal Rusia sebelumnya. Termasuk dalam hal mengenai moratorium penyebaran rudal jarak menengah dan pendek di Eropa, menarik latihan militer dari perbatasan masing-masing, dan membangun hubungan militer.

Lavrov mengatakan tanggapan AS adalah contoh diplomasi. Ia membandingkan dengan adanya dokumen NATO yang disebut berisikan ketentuan bias secara ideologis. Berbicara tentang kemungkinan pemberian sanksi kepada Rusia, Lavrov mengatakan jika hal itu diberikan, maka itu akan berarti putusnya hubungan diplomatik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement