REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi (WK Migas) Rimau yang dioperatori PT Medco E&P. Hal ini merupakan bentuk dukungan PLN dalam pencapaian produksi migas nasional.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman ( Memorandum of Understanding /MoU) antara PLN dan Medco E&P, yang diwakili General Manager PLN Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (S2JB) Bambang Dwiyanto dan General Manager Medco South Sumatera Region Muhammad Zulkifli.
Penandatanganan ini disaksikan Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PLN Adi Lumakso dan Senior Vice President (SVP) Onshore Asset Medco E&P Imron Gazali di Kantor Pusat PLN, Jakarta, pada Jumat (28/1/2022).
"Sebuah kebanggaan bagi kami ketika Medco mempercayakan kebutuhan listrik awal untuk pengoperasian 60 titik pompa baru kepada PLN," ungkap Adi.
Adi memastikan kesiapan PLN untuk menjaga keandalan pasokan demi mendukung operasional dan produksi Blok Rimau. Saat ini kapasitas terpasang pembangkit di sistem kelistrikan Sumatera mencapai 8.838 megawatt (MW) dan beban puncak tertinggi mencapai 6.421 MW dengan cadangan sistem kelistrikan sebesar 2.417 MW.
Cadangan sistem ini akan semakin meningkat seiring dengan masuknya pembangkit-pembangkit baru hingga 2024.
Khusus untuk memenuhi permintaan Medco E&P yang menginginkan pasokan listrik dengan keandalan khusus, PLN bakal menyiapkan dua sumber jaringan listrik.
"Kami yakin dapat memenuhi seluruh kebutuhan listrik Medco dengan layanan yang berkualitas," ungkap Adi.
Adi berharap sinergi antara PLN dan Medco E&P bisa segera diperluas untuk seluruh kebutuhan Blok Rimau, sehingga pompa eksisting yang telah dipetakan bersama dapat dipasok penuh oleh PLN.