Jumat 28 Jan 2022 21:31 WIB

Indonesia Terima 3 Juta Vaksin Donasi Pemerintah Jerman dan Swedia

Vaksin yang datang segera didistribusikan ke daerah yang memerlukan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Pemerintah Australia mendatangkan vaksin Astrazeneca sebanyak 500 ribu dosis sebagai bentuk dukungan kepada Indonesia pada Kamis (2/9).
Foto: Bea Cukai
Pemerintah Australia mendatangkan vaksin Astrazeneca sebanyak 500 ribu dosis sebagai bentuk dukungan kepada Indonesia pada Kamis (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia kembali kedatangan vaksin COVID-19 pada Jumat (28/1/2022). Kali ini, dalam kedatangan tahap ke-202 ini yang tiba adalah 2.968.000 dosis vaksin produksi AstraZeneca.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong mengatakan, vaksin ini merupakan hibah dari Pemerintah Jerman dan Swedia melalui jalur COVAX.

Baca Juga

"Kami atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan terima kasih sebesar-besar kepada pemerintah Jerman dan Swedia atas donasi vaksin ini," ujarnya, Jumat (28/1/2022).

Sebelumnya pemerintah Jerman juga telah beberapa kali memberikan donasi vaksin kepada Indonesia. Seperti pada Rabu (22/12/2022) lalu berupa vaksin Moderna sebanyak 2.389.400 dosis dan pada Jumat (24/12/2022) berupa vaksin Moderna sejumlah 2.688.000 dosis.

Usman menegaskan, pandemi COVID-19 merupakan masalah global yang harus diatasi bersama oleh seluruh bangsa, termasuk dalam upaya vaksinasi. Melalui COVAX atau COVID-19 Vaccines Global Access yang merupakan sebuah inisiatif global yang ditujukan untuk akses setara untuk vaksin-vaksin COVID-19, diupayakan terjadinya kesetaraan akses terhadap vaksin bagi bangsa-bangsa di dunia.

Dia meneyebut, karena efektifnya kerjasama bilateral yang Indonesia jalin dengan pihak luar sejak awal pandemi. Sehingga Indonesia mendapat banyak bantuan/donasi vaksin gratis. Seperti dari COVAX facility, dan dari negara-negara sahabat seperti Jepang, Republik Rakyat Cina, Australia, Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Italia, Yunani, Uni Emirat Arab, Belanda, dan negara sahabat lainnya.

"Kerja sama antarnegara menjadi salah satu elemen penting untuk bersama mengatasi pandemi yang telah berlangsung sekitar dua tahun ini," ujarnya.

Di Indonesia, lanjut Usman, upaya untuk meningkatkan dan mempercepat vaksinasi COVID-19 terus dilakukan. Upaya ini jadi makin signifikan seiring meningkatnya lagi laju penularan, khususnya varian Omicron. 

Dia juga memastikan, vaksin yang datang ini akan secepatnya didistribusikan ke wilayah-wilayah yang membutuhkan stok vaksin untuk pelaksanaan program vaksinasi. Hingga saat ini, lanjutnya, Indonesia telah melampaui target WHO untuk capaian vaksinasi.

Meski begitu, ada beberapa wilayah yang capaiannya masih perlu dioptimalkan. Menurutnya, pemerintah pusat mendorong daerah-daerah yang capaian vaksinasinya masih rendah atau belum mencapai target, untuk melakukan upaya ekstra untuk meningkatkannya. Termasuk di dalamnya adalah memberikan pemahaman dan ajakan kepada masyarakat yang masih enggan untuk divaksinasi.

"Terutama bagi kelompok lansia yang masuk kategori rentan dan berisiko tinggi," katanya.

Karenanya, Usman meminta masyarakat untuk segera divaksinasi, bagi yang belum. Termasuk bagi yang sudah saatnya mendapatkan vaksin booster. Hal itu untuk lebih memberikan perlindungan, baik kepada diri sendiri, juga orang di sekitar.

"Meningkatnya Omicron, juga sebagai pengingat bagi kita semua untuk terus dan tetap menjaga disiplin protokol kesehatan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement