REPUBLIKA.CO.ID, OKLAHOMA CITY -- Dewan Hubungan Amerika-Islam di Oklahoma (CAIR-OK) mengeluarkan tanggapan terhadap pernyataan yang dibuat kandidat Wali Kota Oklahoma City, Carol Hefner. Hal tersebut ia sampaikan dalam debat Selasa (26/1/2022), malam, ketika dia menyerukan agar Islam “diberantas”.
“Muslim di Oklahoma tidak asing dengan serangan terhadap keyakinan kami. Sangat menyakitkan bagi Muslim Oklahoma mendengar kata-kata ini di kota terbesar di negara bagian kami dan tempat yang oleh umat Islam disebut rumah,” kata Direktur Eksekutif CAIR-OK, Adam Soltani, dikutip di Free Press Okc, Jumat (28/1/2022).
Pernyataan itu selanjutnya menyebut umat Islam percaya, Tuhan mengirim utusan yang berbeda sepanjang waktu. Penganut Islam di Oklahoma telah menjadi bagian integral dari komunitas antaragama yang berkembang di Kota Oklahoma, selama dua dekade terakhir.
CAIR-OK telah bekerja dengan spektrum agama yang luas, membantu menyambut 1.800 pengungsi Afghanistan ke Oklahoma untuk pemukiman permanen. Oklahoma hanyalah salah satu dari banyak negara bagian yang menerima warga Afghanistan, yang percaya mereka tidak memiliki masa depan di Afghanistan setelah partisipasinya dalam perang pasukan barat melawan Taliban, yang kini telah mengambil alih pemerintahan negara itu.
“Misi CAIR adalah melindungi hak-hak sipil, meningkatkan pemahaman tentang Islam, mempromosikan keadilan dan memberdayakan Muslim Amerika,” lanjut pernyataan tersebut.