Sabtu 29 Jan 2022 16:43 WIB

China Apresiasi Pangeran MBS Ikuti Pembukaan Olimpiade Beijing

China menyambut kesediaan MBS menghadiri pembukaan Olimpiade musim dingin

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman
Foto: AP/Cliff Owen
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Pemerintah China menyambut kesediaan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing pada 4 Februari mendatang. Sejumlah negara diketahui telah memutuskan melakukan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Beijing.

“(Kunjungan Pangeran MBS diharapkan) mempromosikan pengembangan lapangan Olimpiade global dan pengembangan hubungan strategis komprehensif China-Saudi,” kata Kedutaan Besar Cina di Riyadh dalam sebuah pernyataan, Jumat (28/1/2022), dikutip laman Al Arabiya.

Baca Juga

Sebelumnya China meminta Amerika Serikat (AS) berhenti melakukan campur tangan dalam penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin Beijing. Permintaan itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Cina Wang Yi saat melakukan percakapan via telepon dengan Menlu AS Antony Blinken, Kamis (27/1/2022).

Selain AS, negara seperti Inggris, Kanada, Australia, Jepang, dan Denmark turut memutuskan untuk melakukan boikot diplomatik terhadap penyelenggraan Olimpiade Musim Dingin Beijing yang dijadwalkan digelar pada 4 Februari mendatang. Dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan China, termasuk terhadap Muslim Uighur, menjadi landasan mereka mengambil keputusan itu. Namun negara-negara terkait tetap mengizinkan para atletnya untuk berpartisipasi dalam ajang olahraga tersebut.

China telah mengecam aksi boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin Beijing yang diambil sejumlah negara. Cina menilai, olimpiade seharusnya tidak dimanfaatkan untuk panggung politik.  

“Olahraga tidak ada hubungannya dengan politik. Olimpiade Musim Dingin (Beijing) bukan panggung untuk sikap politik,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada Desember tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement