REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Wakil Presiden Taiwan William Lai menutup kunjungannya ke Amerika Serikat (AS) dan Honduras dengan menggelar pertemuan virtual dengan Ketua DPR AS Nancy Pelosi. Salah satu bentuk dukungan Washington pada pulau yang diklaim China tersebut.
Lai berkunjung ke Honduras pada pekan ini untuk menghadiri pelantikan presiden di negara Amerika Latin tersebut. Ia berusaha memperbaiki hubungan dengan salah satu sekutu diplomatik Taiwan yang masih tersisa.
Kini tinggal 14 negara yang menjaga hubungan resmi dengan Taiwan. China yang mengklaim Taiwan sebagai wilayah mengatakan pulau demokratis itu tidak berhak memiliki hubungan antara negara.
Pada Jumat (28/1/2022) Lai singgah di San Francisco sebelum pulang ke Taiwan. Ia berbicara secara virtual dengan Pelosi yang merupakan pejabat politik Partai Demokrat.
"Saya senang bertemu dengan @SpeakerPelosi, pahlawan hak asasi manusia dan sahabat sejati Taiwan, kami berkomitmen untuk berkerja sama memperkuat kemitraan AS-Taiwan," kata Lai di media sosial Twitter, Sabtu (29/1/2022).
Ia membagikan foto sambungan video yang juga dihadiri duta besar de facto Taiwan untuk Washington Hsiao Bi-khim. Lai sempat berbicara sebentar dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris pada (27/1/2022) lalu.
Pertemuan yang jarang terjadi ini merupakan pertemuan simbolis dan memprovokasi amarah Cina ketika hubungan mereka dengan Washington sedang memburuk. AS tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan tapi merupakan pendukung internasional dan pemasok senjata terbesar pulau itu.
Saat singgah di Los Angeles dalam perjalanannya ke Honduras, Lai juga menggelar pertemuan virtual dengan lusinan anggota Kongres AS. Lai merupakan pesaing kuat pemilihan presiden Taiwan pada 2024 mendatang.
Taiwan berbesar hati dengan dukungan AS yang ditawarkan pemerintah Presiden Joe Biden. Ia berkali-kali menegaskan komitmen "kuat" AS pada pulau tersebut. Hal ini salah satu faktor yang merenggangkan hubungan AS-Cina.
Dalam wawancara dengan stasiun radio di AS, Duta Besar Cina untuk AS mengatakan Washington dan Beijing dapat berakhir dengan konflik militer bila AS mendorong Taiwan merdeka.