REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Pasien positif Covid-19 di Provinsi Lampung bertambah 75 orang selama sepekan terakhir. Pada Sabtu (29/1/2022), terjadi penambahan 17 orang, setelah sehari sebelumnya bertambah 30 orang, satu orang terkonfirmasi probable omicron.
Berdasarkan data yang dihimpun Republika.co.id, Sabtu (29/1), selama sepekan penambahan 75 kasus, yakni pada Senin (24/1) dan Selasa (25/1) masing-masing 3 kasus, Rabu (26/1) bertambah 9 kasus, Kamis (27/1) 11 kasus, Jumat (28/1) tambah 30 kasus, dan Sabtu (29/1) bertambah 19 kasus.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung dr Reihana membenarkan terjadi peningkatan jumlah kasus Covid-19 selama sepekan terakhir. “Saat ini pasien Covid-19 yang sedang dirawat 19 orang,” kata Reihana di Bandar Lampung, Sabtu (29/1/2022).
Menurut dia, sampai Jumat (28/1), ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 di Lampung sebanyak 1.075 unit, 19 tempat tidur sudah ditempati pasien positif Covid-19, dan masih tersisa tempat tidur yang belum terpakai 1.056 orang.
Sedangkan ketersediaan tempat tidur dengan ventilator di ruang isolasi tekanan negatif sebanyak 24 unit tersebar di delapan RSUD di Lampung. Sementara tempat tidur dengan ventilator di ruang isolasi biasaya sebanyak sembilan unit tersebar di dua RSUD.
Terjadinya lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Lampung, Reihana yang juga kepala Dinas Kesehatan Lampung mengajak semua pihak untuk tetap mematuhi protokol kesehatan pada setiap saat dan tempat. “Yang terpenting jaga dan terapkan protokol kesehatan,” ujar Reihana.
Dinkes secara rutin mengirimkan Whole Genome Sequencing (WGS), berdasarkan hasil pemeriksaan PCR metode S Gene Target Failure (SGTF), Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung mengkonfirmasi seorang pasien terkonfirmasi probable omicron. Kasus omicron di Lampung ini, pertama setelah omicron meluas di Pulau Jawa.
Reihana meminta masyarakat tidak perlu panik dengan adanya terkonfirmasi omicron, yang terpenting tetap menerapkan dan memperketat protokol keseahtan dan mengikuti pelaksanaan vaksinasi Covid-19, untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 terutama varian omicron.