Ramenten, Jakarta - Menutup aurat adalah kewajiban bagi muslimah. Tanpa terkecuali saat berolahraga, muslimah tidak boleh menampakan aurat di tempat umum. Namun apakah hal ini menghalangi muslimah untuk tidak berolahraga? Tentu saja tidak, muslimah juga harus tetap sehat dan bugar. Ada beberapa rekomendasi Ramenten untuk kamu muslimah yang ingin berolahraga namun tetap menutup aurat.
1. Pilih bahan yang menyerap keringat
Berolahraga tentunya mengeluarkan banyak keringat. Bahan kain yang panas membuat badan kita mengeluarkan keringat berlebih dan tidak nyaman. Untuk itu pilihlah bahan yang menyerap keringat dan cepat kering.
2. Pilih motif yang tidak mencolok mata
Ukh, tetaplah menjaga keanggunanmu dan tutupi perhiasanmu dengan memilih motif atau warna pakaian yang tidak mencolok. Tujuan utama kita berolah raga adalah untuk kesehatan, maka fokuslah pada tujuan itu, bukan menjadi daya tarik orang sekelilingmu.
3. Pilih pakaian yang tidak memperlihatkan lekukan tubuh
Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam QS Al-Ahzab: 59: “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka“. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Ayat ini sudah sangat jelas bahwa muslimah tidak boleh memperlihatkan lekukan tubuhnya. Sehingga pilihlah pakaian olahraga yang tetap sesuai dengan perintah agamamu.
4. Pilih bahan kerudung yang tidak panas.
Hal ini untuk mencegah rambutmu tidak cepat lepek dan ketombean. Olahraga yang kita lakukan adalah untuk kesehatan, jadi jagalah juga kesehatan rambut meskipun rambut kita tertutup oleh jilbab.
Cukup mudahkah konco Ramenten? Jadi meskipun ada aturan-aturan tersendiri dalam berpakaian bagi muslimah, kita tetap bisa melakukan kegiatan yang bermanfaat seperti berolahraga. Kan tujuannya supaya kita sehat dan bugar, tidak mudah sakit sehingga bisa menjalankan perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan sebaik-baiknya.
Sing nulis, Mbak Dian dan Mbak Tania