Ahad 30 Jan 2022 13:16 WIB

Ridwan Kamil Minta Generasi Muda, Jadikan G20 Sebagai Momentum

Indonesia diprediksi akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia pada 2045.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ridwan Kamil Minta Generasi Muda, Jadikan G20 Sebagai Momentum (ilustrasi).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Ridwan Kamil Minta Generasi Muda, Jadikan G20 Sebagai Momentum (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak generasi muda untuk memanfaatkan momentum baik. Mengingat, Indonesia sedang mendapatkan angin segar dengan berbagai sorotan positif dari beberapa negara dunia. 

Misalnya, kata Ridwan Kamil, Indonesia diprediksi akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia pada 2045. Saat ini, Indonesia berada di peringkat 16 di antara negara-negara G20. 

Baca Juga

Bahkan, kata dia, Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah pertemuan forum internasional G20 tahun 2022 atau presidensi G20. Oleh karena itu, para generasi muda harus memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat negara lain terkesan. 

"Jadi momentumnya sekarang, kita diberikan kepercayaan untuk menjadi presidensi G20. Pulang dari Indonesia dunia harus impresed dengan kita," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat menjadi pembicara kunci (keynote speaker) dalam acara Y20 Alumni Gala Dinner di Tugu Kunstring Paleis, Jakarta akhir pekan ini.

Apalagi, kata dia, Indonesia juga memiliki bonus demografi yang bisa menjadi motor pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Bonus demografi ini karena sebagian besar penduduk Indonesia memiliki  usia produktif atau kerja.

"Ekonomi kita kuasai tapi harus cari teman jangan eksklusif dengan habitatnya sendiri yang terbatas. Di tahun-tahun itu Indonesia anak mudanya hampir 70 persen dari 300 juta semuanya kerja. Itukan jadi mesin," papar Emil. 

Meskipun begitu, kata Emil, ada banyak tantangan berat yang menanti generasi muda Indonesia ini. Tantangan pertama adalah terkait dengan isu pemanasan global atau global warming. 

"Jadi ini momentum yang baik. Walaupun kita sedang diinterupsi dengan disrupsi. Disrupsi kita ini, saya lihat dan akan menjadi pekerjaan rumah (PR) para pemuda-pemuda calon pemimpin minimal tiga. Satu Global warming berdampak pada green economy," kata Emil. 

Kedua, kata dia, adalah tantangan atau disrupsi digital. Pemprov Jawa Barat sendiri memiliki program desa digital untuk merespon disrupsi ini. 

Kemudian, kata dia  tantangan yang ketiga adalah disrupsi akibat pandemi COVID-19. Menurutnya, adanya pandemi COVID-19 ini mengubah tatanan hidup atau gaya masyarakat. 

"Kedua adalah disrupsi digital. Saya punya desa jadi harus inklusif si digital itu maka saya buat desa digital untuk mempersiapkan (menghadapi disrupsi digital). Ketiga adalah disrupsi COVID-19. Mengubah lifestyle kita," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement