REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Badan keamanan Israel telah menolak penjualan Iron Dome dan Sistem Senjata David Sling ke Uni Emirat Arab (UEA). Menurut laporan analis militer Israel, Alon Ben David, badan keamanan Israel menolak potensi untuk menjual teknologi yang dikembangkan kepada mitra barunya.
Penolakan untuk menjual peralatan militer merujuk pada negara-negara Arab yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel, melalui penandatanganan Kesepakatan Abraham. Israel khawatir jika menjual teknologi persenjataan ke UEA, maka rahasia mereka dapat diteruskan ke negara pihak ketiga.
"Mossad, yang membuka jalan bagi normalisasi, telah memohon kepada badan keamanan untuk berhenti memandang negara-negara ini sebagai 'Arab'," ujar Ben David, dilansir Middle East Monitor, Ahad (30/1).
Menurut Ben David, Kementerian Pertahanan Israel telah mencabut keputusannya untuk tidak menjual sistem pertahanan ke UEA. Ben David mengatakan, Kementerian Pertahanan Israel telah menjual teknologi siber tetapi menahan diri untuk tidak menjual sistem pertahanan udara.
Dengan demikian, UEA wajib membeli sistem pertahanan Korea Utara dengan teknologi Rusia. Ben David memperkirakan, penolakan itu membuat Israel kehilangan 4,5 miliar dolar AS.