Senin 31 Jan 2022 03:39 WIB

Canangkan Kantor PBNU, Gus Yahya Izin Ikut Tempati Ibu Kota Baru

PBNU juga akan membangun rumah sakit, perguruan tinggi serta pesantren.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) resmi mencanangkan pembangunan kantor baru PBNU di Ibu Kota Negara (IKN) yang berada di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. Selain kantor, PBNU juga akan membangun rumah sakit, perguruan tinggi serta pesantren di lokasi ibu kota baru Nusantara.

“PBNU mendahului mohon izin untuk ikut menempati Ibu Kota Negara Nusantara,” kata Gus Yahya di sela-sela pencanangan kantor baru PBNU di IKN Penajam Paser Utara, Ahad (30/1/2022).

Untuk pembangunan kantor baru PBNU, juga telah ada pembicaraan baik dengan pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah. “Alhamdulillah sudah ada pembicaraan dari kemarin. Dan Pak Bupati (Penajam Paser Utara) siap memfasilitasi. Supaya begitu resmi kantor Ibukota Nusantara (ditempati) di situ segera ada gedung baru kantor PBNU,” kata Gus Yahya.

Nama Nusantara sebagai Ibu Kota Negara, kata Gus Yahya, sebenarnya bisa dikaitkan dengan dunia santri. “Nusantara itu NU, santri, pemerintah dan rakyat,” kata Gus Yahya.