Ahad 30 Jan 2022 18:47 WIB

Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar Minyak Goreng Murah di Kota Kediri

Menurut Khofifah, minyak goreng satu harga saat ini dimulai di pasar ritel modern.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Dok Pemkab Pasuruan
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memantau pelaksanaan operasi pasar minyak goreng murah di Kota Kediri, Ahad (30/1/2022). Dengan begitu, masyarakat terbantu mendapatkan minyak goreng dengan harga murah, sesuai yang ditetapkan pemerintah.

"Program ini kami lakukan di banyak titik, sporadis, karena kami ingin cek harga di lapangan terutama saat diberlakukan satu harga minyak goreng Rp 14 ribu per liter yang dimulainya di pasar ritel modern," katanya di Kota Kediri, Provinsi Jatim, Ahad.

Baca Juga

Dia menjelaskan, untuk minyak goreng satu harga itu saat ini dimulai di pasar ritel modern. Namun, untuk pasar tradisional masih diberikan kesempatan waktu melakukan penyesuaian harga. Pihaknya menambahkan, pemerintah juga telah menetapkan per 1 Februari 2022 harga minyak goreng menggunakan patokan harga eceran tertinggi (HET).

Untuk yang premium harganya Rp 14.000 per liter, yang kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan yang curah adalah Rp 11.000 per liter. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap, dengan penetapan kebijakan HET masyarakat tidak perlu berebut sehingga tak menyebabkan kelangkaan stok.

"Sekarang sudah ada keputusan dari Menko Perekonomian, bahwa akan ada HET minyak goreng. Per 1 Februari, dengan kemasan bagus Rp 14.000 per liter, sederhana Rp 13.500 per liter, dan curah Rp 11.000 liter. Kami berharap distribusi dari suplier hulunya dari pabrik bisa lancar," kata Airlangga.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim yang menggelar operasi pasar di wilayahnya. Di Kota Kediri, sambung dia, telah dilakukan operasi pasar minyak goreng kerja sama antara Pemprov Jatim dan Pemkot Kediri sebanyak 12.000 liter.

Dia berharap, dengan operasi pasar lagi yang diselenggarakan di Kota Kediri, harga minyak goreng ke depannya bisa stabil. "Mudah-mudahan nanti dengan harga eceran tertinggi di Kediri bisa terus turun, semua bisa lancar lalu UMKM yang menjual gorengan, katering, semua juga menjadi lancar," kata Abdullah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement