Senin 31 Jan 2022 00:30 WIB

Siswa Positif Covid-19 di Kota Bandung Bertambah Jadi 14 Orang

Para siswa dan guru yang terpapar Covid-19 menjalani isolasi mandiri.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Pelajar menjalani tes usap antigen (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pelajar menjalani tes usap antigen (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengungkapkan terdapat 13 orang siswa dan satu orang guru positif Covid-19 seusai mengikuti rapid tes antigen terhadap siswa dan guru yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM). Para siswa dan guru berasal dari lima sekolah dengan jenjang berbeda. "Positif 14 orang, siswa 13 dan guru satu orang. Hasil positif dari lima sekolah," ujar Kepala Dinkes Kota Bandung dr Ahyani Raksanagara saat dihubungi, Ahad (30/1/2022).

Ia menuturkan data tersebut diperoleh hingga 29 Januari kemarin. Total sekolah yang telah mengikuti kegiatan surveilans Covid-19 sebanyak 58 sekolah dari target 60 sekolah berbagai jenjang.

Baca Juga

"Total sampel 2.488 orang terdiri dari siswa 2.216 orang dan guru 272 orang," katanya. Sedangkan yang negatif Covid-19 sebanyak 2.474 orang.

Sejak rapid tes antigen acak dimulai pada 24 Januari lalu, terdapat tiga orang siswa positif Covid-19. Jumlah tersebut berkembang menjadi sembilan orang di antaranya salah satunya seorang guru. Dan saat ini berkembang sebanyak 14 orang.

Para siswa dan guru menjalani isolasi mandiri. Sedangkan salah seorang siswa yang sempat positif Covid-19 rapid tes antigen dinyatakan negatif Covid-19 usai tes PCR.

Sebelumnya, salah seorang siswa SD dari tiga orang siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Bandung dan terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan rapid tes antigen, kini dinyatakan negatif. Hasil tersebut berdasarkan tes PCR yang telah dilakukan.

"Informasi hasil PCR atas seorang siswa itu muncul Jumat (28/1/2022). Hasilnya, negatif Covid-19," ujar Kabid Pembinaan dan Pengembangan SD pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung Bambang Ariyanto.

Dengan hasil tersebut, ia mengatakan sekolah yang sempat ditutup sementara akibat terdapat dua siswa yang terpapar Covid-19 dievaluasi. Kini karena hanya terdapat satu orang yang positif maka pembelajaran dihentikan sementara untuk satu rombongan belajar. 

"Penghentian PTM hanya pada rombongan belajarnya, tidak perlu keseluruhan sekolah," ujarnya. Penghentian kegiatan belajar dilakukan selama 15 hari ke depan dan dialihkan ke pembelajaran jarak jauh.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement