Senin 31 Jan 2022 06:29 WIB

Nikmat Nenggak Miras Oplosan, Dua Remaja di Sukabumi Meregang Nyawa

Usai menenggak minuman keras oplosan tersebut seluruh korban mengalami mual, pusing d

Barang bukti miras oplosan yang diduga menyebabkan dua remaja tewas seusai pesta miras oplosan. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Fergi Nadira
Barang bukti miras oplosan yang diduga menyebabkan dua remaja tewas seusai pesta miras oplosan. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Polsek Surade menyebutkan ada sembilan warga Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjadi korban 'nikmatnya' minum minuman keras oplosan. Dari sembilan penikmat miras oplosan itu, dua korban yang masih berusia remaja, akhirnya harus meregang nyawa. Sisa tujuh lainnya, selamat.

"Dari hasil penyelidikan, pesta minuman keras oplosan tersebut diikuti oleh sembilan korban yang digelar di Villa Asabaland, Desa Purwasedar Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi pada Jumat, (28/1)," kata Kapolsek Surade Iptu Asep Sundana di Sukabumi, Ahad (30/1/2022).

Menurut Asep, adapun bahan baku untuk meracik minuman keras oplosan itu menggunakan alkohol murni 70 persen yang kemudian dicampur dengan tiga botol sedang air mineral dan satu bungkus serbuk suplemen kesehatan.

Adapun nama-nama korban yang berhasil dihimpun dari pihak kepolisian, untuk korban meninggal dunia sebanyak dua orang antara lain Aril (16 tahun) warga Kampung Tegalpari, Desa Kadaleman, Kecamatan Surade dan Reja (16) warga Kampung Cibuyur, Kelurahan Surade.

Sementara untuk korban selamat, yakni Nanda (20), Akmal (17), Juanda (17) warga Kampung Ciledeg, Desa Kadaleman. Kemudian, Jalal (20), Ajat (21) dan Robi (17) warga Kampung Tegalpari, Desa Kadaleman serta satu korban lainnya yakni Ikbal (23) warga Kampung Batusuhunan, Kelurahan Surade.

Usai menenggak minuman keras oplosan tersebut seluruh korban mengalami mual, pusing dan diare. Bahkan dua korban tewas, yakni Reja dan Aril sempat kejang-kejang dan mengeluarkan busa dari mulutnya dan harus dilarikan ke RSUD Jampangkulon pada Sabtu, (29/1) pagi, namun nyawa keduanya tidak berhasil ditolong.

"Untuk korban meninggal sudah dimakamkan dan pihak pihak keluarga pun menolak untuk dilakukan otopsi yang disertakan surat pernyataan pelaksanaan otopsi, sementara tujuh korban lainnya kondisinya masih lemas namun mulai membaik," tambahnya.

Asep mengatakan, meskipun pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi, tapi pihaknya masih tetap mengembangkan kasus ini seperti meminta keterangan dari para korban selamat dan mengumpulkan sejumlah barang bukti yang terkait dengan kasus minuman keras oplosan ini.

Sebelumnya diberitakan, usai pesta minuman keras oplosan bersama beberapa rekannya pada Jumat, (28/1) dua remaja di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat akhirnya meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jampangkulon pada Sabtu, (29/1).

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement