Senin 31 Jan 2022 08:40 WIB

Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Subvarian Omikron

Penambahan harian kasus Covid-19 di Indonesia tembus angka 12 ribu pada Ahad (30/1).

Rep: republika.id/ Red: republika.id
.
.

JAKARTA – Pemerintah harus mengantisipasi penyebaran subvarian omikron, yaitu BA.2, yang sudah masuk ke Indonesia. Sebab, jika penyebaran subvarian ini tidak terkendali, ada potensi melahirkan varian baru yang berbahaya.  “Misalnya ada varian omicron dan delta bisa jadi rekombinan. Itu berbahaya,” ujar epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman saat dihubungi...

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement