Senin 31 Jan 2022 15:23 WIB

Israel Yakin Makin Banyak Negara Lakukan Normalisasi Diplomatik, Kayak Uni Emirat Arab

Israel juga bidik normalisasi hubungan dengan Arab Saudi dan Indonesia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Reiny Dwinanda
Presiden Israel Isaac Herzog (kiri) dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan bertemu di Abu Dhabi, Uni Emirate Arab, 30 Januari 2022.
Foto: EPA
Presiden Israel Isaac Herzog (kiri) dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan bertemu di Abu Dhabi, Uni Emirate Arab, 30 Januari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Presiden Israel Isaac Herzog berharap akan semakin banyak negara yang melakukan normalisasi diplomatik dengan Israel. Hal itu disampaikan di sela-sela kunungan resmi perdananya ke Uni Emirat Arab (UEA).

"Saya berharap dan saya percaya bahwa semakin banyak negara akan segera mengikuti jejak UEA dan bergabung dalam Abraham Accords,” kata Herzog saat menghadiri Dubai’s Expo 2020, Senin (31/1/2022).

Baca Juga

 

Abraham Accords yang disinggung Herzog dalam pernyataannya adalah kesepakatan perdamaian yang dicapai Israel dengan UEA dan Bahrain pada September 2020. Sudan dan Maroko pun sudah masuk dalam kesepakatan tersebut.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengungkapkan, saat ini negaranya tengah membidik normalisasi hubungan dengan Arab Saudi dan Indonesia. Kendati demikian, dia tak memungkiri, untuk mewujudkan hal itu diperlukan waktu yang tak singkat. 

"Jika Anda bertanya kepada saya negara-negara penting mana yang sedang kita lihat, Indonesia adalah salah satunya, Arab Saudi tentu saja. Tapi hal-hal ini membutuhkan waktu," ucapnya saat berbicara di Army Radio Israel, Selasa (25/1/2022).

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement