REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Kanada menunjuk seorang perwakilan khusus untuk memerangi Islamofobia. Hal ini sebagai bagian dari strategi anti-rasisme setelah penembakan masjid yang mematikan di Quebec lima tahun lalu.
“Tahun ini, pada malam peringatan lima tahun aksi teror (serangan masjid di Kota Quebec), Pemerintah Kanada berdiri dan mendukung komunitas Muslim di seluruh Kanada dan menegaskan kembali komitmennya untuk mengambil tindakan mengecam dan mengatasi Islamofobia, dan kekerasan yang dipicu kebencian,” kata pernyataan pemerintah, dilansir Anadolu Agency, Senin (31/1).
Pemerintah Kanada mengatakan, membangun negara yang lebih inklusif dan memerangi diskriminasi adalah suatu keharusan. "Penunjukan perwakilan khusus akan menjadi langkah tambahan dalam pekerjaan berkelanjutan pemerintah melalui Strategi Anti-Rasisme Kanada untuk mengatasi Islamofobia dalam segala bentuknya," kata pernyataan pemerintah.
Penunjukkan perwakilan khusus itu telah direkomendasikan selama KTT Nasional tentang Islamofobia yang diadakan pada Juli 2021. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menegaskan bahwa Islamofobia di Kanada harus diakhiri.
"Islamofobia tidak dapat diterima. Kita perlu mengakhiri kebencian ini dan membuat komunitas kita lebih aman bagi Muslim Kanada. Untuk membantu itu, kami bermaksud menunjuk Perwakilan Khusus untuk memerangi Islamofobia," kata Trudeau.
Tahun lalu Kanada mendeklarasikan 29 Januari sebagai Hari Peringatan Nasional. Hari tersebut untuk memperingati enam orang yang tewas dan 19 terluka dalam penembakan di masjid Kota Quebec pada 2017.