Senin 31 Jan 2022 21:41 WIB

Jokowi Ingin Nahdlatul Ulama Beri Ruang pada Kaum Muda

Kaum muda memiliki potensi yang sangat besar yang perlu terus dikembangkan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Joko Widodo menyampaikan pengarahan dalam Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmat 2022-2027 dan Harlah ke-96 NU di Balikpapan Sport and Convention Center, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (31/1/2022). Jokowi Ingin Nahdlatul Ulama Beri Ruang pada Kaum Muda
Foto: Antara/BPMI/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo menyampaikan pengarahan dalam Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmat 2022-2027 dan Harlah ke-96 NU di Balikpapan Sport and Convention Center, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (31/1/2022). Jokowi Ingin Nahdlatul Ulama Beri Ruang pada Kaum Muda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong Nahdlatul Ulama (NU) memiliki wadah untuk menampung kaum muda NU dalam berinovasi dan berkreasi seiring dengan perubahan dunia yang cepat akibat revolusi industri. Menurut dia, NU memiliki banyak kelompok muda profesional yang bekerja di berbagai korporasi dan perusahaan start up global.

Kelompok-kelompok muda tersebut, kata Jokowi, memiliki potensi yang sangat besar yang perlu terus dikembangkan dan dimanfaatkan. “Kita perlu memberikan ruang yang lebih besar kepada warga NU dari generasi milenial, dari generasi gen Z untuk tampil dan mengambil peran sentral dalam perkembangan Indonesia yang baru,” ujar Jokowi.

Baca Juga

Jokowi pun membayangkan NU bisa memiliki database jamaah yang lengkap dan canggih dengan memanfaatkan teknologi digital. Ia juga membayangkan NU memiliki marketplace sebagai wadah untuk bertransaksi dan memasarkan berbagai produk unggulan warga NU di rantai pasok global. Di bidang pendidikan, Jokowi juga membayangkan NU dapat segera memiliki platform edutech dan platform learning management system untuk memfasilitasi jutaan santrinya dalam belajar secara mudah.

“Untuk mendukung inovasi-inovasi tersebut, NU perlu mempunyai sentra-sentra inkubator inovasi yang sangat efektif. NU perlu mempunyai venture capital sendiri, modal ventura sendiri yang kuat dengan membangun dana abadi yang nantinya mempunyai sovereign wealth fund,” ujar Jokowi.

Jokowi juga ingin NU terus membangun masjid dan madrasah di sejumah negara. NU juga perlu memiliki universitas dan juga rumah sakit di luar negeri, serta mengirimkan lebih banyak juru dakwah untuk menyebarkan perdamaian, toleransi, dan persatuan di berbagai negara.

“Pendirian masjid dan madrasah di sejumlah negara kita harapkan bisa ditambah lagi. NU juga perlu mempunyai beberapa universitas dan rumah sakit NU cabang luar negeri, mengirim lebih banyak lagi juru dakwah hebat di berbagai negara, menawarkan perdamaian, toleransi, dan persatuan,” kata Jokowi saat menghadiri acara pengukuhan Pengurus Besar dan harlah ke-96 Nahdlatul Ulama di Balikpapan, Senin (31/1/2022).

Dengan demikian, Jokowi meyakini NU akan memiliki kekuatan dalam membiayai program-program unggulan dan inovatifnya. Karena itu, ia memastikan pemerintah siap memberikan konsesi besar kepada NU untuk dikelola oleh kalangan muda NU.

Menurut dia, langkah ini dilakukan untuk semakin memperkukuh kemandirian dan kewirausahaan sosial di NU serta menjadi bagian penting dari kebijakan transformasi yang tengah dilakukan pemerintah. “Pemerintah siap memberikan konsesi yang besar tapi secara profesional, sesegera mungkin. Saya sudah siapkan. Nggak mungkin saya memberikan ke NU itu yang kecil-kecil, saya pastikan yang gede,” kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement