REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Rajab termasuk bulan yang dihormati atau dalam Alquran disebut sebagai Asyhurul Hurum. Selain Rajab, tiga bulan lainnya adalah Muharram, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah. Ketiganya saling berurutan, hanya Rajab saja yang terpisah sendirian.
Menukil buku Masuk Neraka Gara-Gara Puasa Rajab Tulisan Ustaz Ahmad Sarwat menjelaskan dalam bulan-bulan haram itu, dahulu Allah SWT melarang peperangan. Ini merupakan tradisi yang sudah ada jauh sebelum turunnya syariat Islam dan ditaati oleh orang-orang Arab di masa lalu.
Allah SWT berfirman dalam surat At Taubah ayat 36,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.
Sudah menjadi kebiasaan sejak lama di tengah sebagian umat Islam untuk menghormati bulan Rajab ini dengan berbagai jenis peribadatan dan ritual, seperti sholat, puasa dan lainnya. Selain itu beberapa amalan utama lain diantaranya, sebagai berikut.