REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mengupayakan agar perusahaan transportasi daring Gojek dan Grab menggunakan motor listrik buatan dalam negeri. Hal ini menyusul kemampuan Indonesia untuk memproduksi motor listrik dengan merk Gesits.
Erick berharap agar bangsa Indonesia tidak hanya selesai sampai memproduksi nikelnya saja. Namun, sambung dia, Indonesia diharapkan juga dapat mendominasi dalam percaturan industri motor listrik dunia.
"Sekarang Gesits ini sedang terus kita kerjasamakan. Tidak terlepas dengan Gojek dan Grab. Harapannya bisa pakai bukan hanya baterainya," kata Erick Thohir dalam keterangan, Senin (31/1).
Dia mengatakan, saat ini Indonesia memang menjadi salah satu negara produsen nikel terbesar di dunia. Dia menerangkan bahwa nikel merupakan bahan baku utama pembuatan baterai yang kebutuhannya meningkat karena tren kendaraan listrik di seluruh dunia.
Erick menjelaskan, Motor Gesits adalah hasil karya bangsa yang membanggakan. Dia melanjutksn bahwa produk tersebut merupakan buah tangan para putra putri bangsa Institut Sepuluh Nopember (ITS).
"Motor listrik Gesits merupakan penemuan dari ITS Surabaya yang sekarang sudah bekerjasama dengan BUMN dan diproduksi oleh BUMN juga. Di situ juga ada komposisi saham, ada saham penemu dan universitasnya," katanya.
Gesits adalah sepeda motor listrik yang dibuat dan dirakit di Indonesia. Motor tersebut diproduksi atas hasil joint venture perusahaan besar BUMN PT. Wijaya Karya Industri dan Konstruksi dengan PT. Gesits Technologies Indo. Joint Venture tersebut menghasilkan payung bernama PT Wika Industri Manufaktur (WIMA) yang berdiri tahun 2018.
Motor listrik Gesits dilengkapi dengan tenaga listrik berkekuatan 5 kW. Dengan dilengkapi baterai tunggal, diklaim mampu menjangkau jarak tempuh 50 km dalam satu kali pengisian daya. Sedangkan dengan varian yang menggunakan baterai ganda, mampu melibas jarak tempuh 100 km.