Selasa 01 Feb 2022 05:55 WIB

Keistimewaan Bulan Rajab

Bulan Rajab dianggap sebagai pintu gerbang menuju Ramadhan.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Ani Nursalikah
Keistimewaan Bulan Rajab
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Keistimewaan Bulan Rajab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan suci yang disebutkan dalam Alquran dimana perang dan pertempuran tidak diperbolehkan. Tiga bulan suci lainnya adalah Dzulqidah, Dzulhijjah dan Muharram. Beberapa ulama menyebut bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan suci.

"Konsep pertempuran sangat komprehensif. Ini bisa merujuk pada memerangi kemarahan, melawan depresi, melawan kebiasaan buruk dan melawan ketidakadilan," kata mantan Manajer Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Komite E-Dakwah di Kuwait Mohsen Haredy dikutip dari About Islam, Senin (31/1/2022).

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan, setiap Muslim harus memerangi semua hal ini sepanjang tahun terutama di bulan Rajab. Dalam hadits ini, Nabi SAW memberi nama lain bulan Rajab yaitu Rajab Mudar. Dinamakan setelah suku Mudar karena mereka dulu menghormati bulan ini.

"Seperti yang ditunjukkan hadits, tiga dari empat bulan suci berurutan dan bulan Rajab datang 5 bulan setelah bulan Muharram.  Oleh karena itu, sebagian ulama menyebutnya Rajab al-Fard, yaitu Rajab yang menyendiri," kata dia.

Ada 15 nama lain yang diberikan kepada bulan Rajab yang disebutkan oleh Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Kitabnya yang terkenal Tabyeen Al-Ajab bima Warada fi Fadl Rajab.

Para cendekiawan Muslim sepakat tidak ada satu pun hadits shahih tentang keutamaan bulan Rajab, kecuali hadits yang dikutip di atas tentangnya sebagai salah satu dari empat bulan suci. Tentang menawarkan tindakan ibadah tertentu seperti puasa dan sedekah di bulan Rajab, tidak ada satu pun hadits shahih yang diriwayatkan dari Nabi kecuali hadits ini yang berbunyi:

Usamah bin Zaid berkata: "Aku berkata: 'Ya Rasulullah, aku tidak melihatmu berpuasa selain Sya'ban." Dia berkata: "Itu adalah bulan yang tidak banyak diperhatikan orang, antara Rajab dan Ramadhan.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement