Senin 31 Jan 2022 23:30 WIB

Pelaku Usaha Sebut Industri Tisu Mulai Pulih

Hal ini didorong adanya pertumbuhan kinerja industri makanan dan minuman.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja memantau proses produksi tisu di sebuah pabrik. Pelaku usaha sebut industri tisu mulai pulih.
Foto: SIGID KURNIAWAN/ANTARA
Pekerja memantau proses produksi tisu di sebuah pabrik. Pelaku usaha sebut industri tisu mulai pulih.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pelaku usaha di bidang produk tisu sekaligus Direktur Utama PT Sun Paper Source, Ventje Hermanto, mengatakan, permintaan tisu secara nasional mulai pulih. Hal ini didorong adanya pertumbuhan kinerja industri makanan dan minuman pada kuartal IV 2021.

"Sejalan peningkatan kinerja kafe dan restoran, industri pendukungnya kini juga terkerek naik. Salah satunya tisu, yang selalu ada di meja makan, tempat cuci tangan maupun di toilet," kata Ventje, kepada wartawan di Surabaya, Jawa Timur, Senin (31/1/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, pertumbuhan signifikan terdapat pada sektor tisu jenis away from home (AFH), kemudian disusul napkin tissue, facial tissue serta toilet roll. "Jenis tisu towel dan compact interfold paling banyak diminati di sektor AFH, jenis tisu ini paling banyak digunakan kafe dan restauran. Prosentasenya paling tinggi di antara yang lain," kata Ventje, yang pabriknya berada di Sukoanyar, Jawa Timur.

Ia mencatat, secara umum jika dibandingkan 2020 dengan 2021, sektor AFH meningkat 77 persen, dan kini trennya terus membaik menuju angka normal sebelum pandemi. Ventje tidak menyebut secara rinci pertumbuhanya, namun diprediksi dengan kondisi ekonomi mulai membaik pada Februari 2022, permintaan tisu untuk AFH akan semakin meningkat, karena adanya momen yang dapat mendongkrak aktivitas masyarakat.

"Ada momentum imlek dan valentine. Sekarang juga sudah mulai banyak event yang diselenggarakan di Mall. Ditambah adanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya higienitas juga menjadi faktor naiknya permintaan tisu," katanya.

Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jatim mencatat, bahwa kinerja industri tersebut pada Desember 2021 hampir menyamai Desember 2019 sebelum COVID-19."Ada pertumbuhan sekitar 90 persen," kata Ketua Apkrindo Jatim, Tjahjono Haryono.

Sementara itu, PT Sun Paper Source & PT Sopanusa merupakan salah satu produsen tisu terbesar di Asia Tenggara yang ada di Jawa Timur, dengan produk yang tersebar di 70 negara di seluruh dunia. Target produksi Sun Paper Source mencapai 150.000 ton kertas tisu per tahun, termasuk produksi sister company-nya PT Sopanusa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement