Wisatawan Diminta Taati One Gate System dan PPKM
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Wisatawan Diminta Taati One Gate System dan PPKM (ilustrasi). | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota Yogyakarta meminta wisatawan untuk mentaati aturan one gate system dan PPKM selama libur Imlek 2022. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi mencegah terjadinya penularan Covid-19, terutama dari varian Omicron.
Pasalnya, saat ini kasus terkonfirmasi positif menunjukkan kenaikan dalam beberapa hari terakhir. Meskipun, di Kota Yogyakarta maupun di DIY secara keseluruhan belum terdeteksi adanya penyebaran Omicron.
"Aturan one gate system apabila ada wisatawan yang menggunakan bus agar melakukan skrining di Terminal Giwangan. Apabila ada tamu wisatawan luar kota yang menginap supaya mematuhi aturan yang berlaku PPKM level 2," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Senin (31/1).
Wahyu juga meminta agar pelaku usaha pariwisata untuk mentaati aturan-aturan tersebut, seperti perhotelan. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY agar melakukan pemeriksaan terhadap tamu yang datang, terutama dari luar daerah.
"Misalnya terkait penggunaan aplikasi PeduliLindungi dengan kategori hijau (yang boleh masuk)," ujar Wahyu.
Selain itu, pengelola destinasi wisata juga diminta untuk menjalankan protokol kesehatan dengan ketat, disamping melakukan pemeriksaan terhadap pengunjung. Utamanya dalam mencegah terjadinya kerumunan di destinasi wisata dan menerapkan kapasitas kunjungan wisatawan maksimal 75 persen berdasarkan Inmendagri Nomor 5 Tahun 2022 terkait aturan PPKM level 2.
"Memang ada pembatasan kapasitas, begitu ada kerumunan agar dibubarkan atau dialihkan ke tempat lain," jelasnya.
Wahyu menyebut, di masa Imlek reservasi kamar hotel di Yogyakarta meningkat. Hal ini juga menunjukkan bahwa adanya peningkatan yang jumlah wisatawan yang masuk ke Kota Yogyakarta di masa libur Imlek.
Pihaknya pun melakukan berbagai antisipasi agar kenaikan jumlah wisatawan ini tidak berdampak semakin naiknya kasus positif Covid-19. Untuk itu, perlu kewaspadaan dari seluruh pihak baik itu wisatawan maupun pelaku usaha pariwisata agar kasus tidak semakin naik.
"Ternyata angka wisatawan Yogya naik cukup tinggi, itu tidak terjadi pada beberapa (libur) tahun baru sebelum mengalami pandemi Covid-19," tambah Wahyu.