Selasa 01 Feb 2022 09:23 WIB

Di WIN, Melati Cerita Tentang Perempuan Babel Berdaya.

Ide tentang sekolah ini terinspirasi dari Film Kartini dan dukungan penuh suami

Red: Hiru Muhammad
Pada acara The Inaugurations of Womenpreneurs Indonesia Networks (WIN) ini, Melati Erzaldi didaulat menjadi panelis bersama entrepreneurship panel lainnya seperti Tri Hanirita Chairwoman Indika Investindo Holding Company, Maharani Kemala CEO of Urban Company, Wiwin D. Herawati Director of Program Alignment WIN, yang merupakan pemilik Si Cepat.
Foto: istimewa
Pada acara The Inaugurations of Womenpreneurs Indonesia Networks (WIN) ini, Melati Erzaldi didaulat menjadi panelis bersama entrepreneurship panel lainnya seperti Tri Hanirita Chairwoman Indika Investindo Holding Company, Maharani Kemala CEO of Urban Company, Wiwin D. Herawati Director of Program Alignment WIN, yang merupakan pemilik Si Cepat.

"Proses yang membuat kita semakin tangguh, menjadi perempuan yang berdaya, lakukan inovasi tanpa batas, kreasi tanpa basa-basi never give up , dan nikmati prosesnya."

Melati Erzaldi

Baca Juga

Founder Sekuntum Melati

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pada acara The Inaugurations of Womenpreneurs Indonesia Networks (WIN) ini, Melati Erzaldi didaulat menjadi panelis bersama entrepreneurship panel lainnya seperti Tri Hanirita Chairwoman Indika Investindo Holding Company, Maharani Kemala CEO of Urban Company, Wiwin D. Herawati Director of Program Alignment WIN, yang merupakan pemilik Si Cepat.

Melati Erzaldi berbicara mengenai perempuan lebih berdaya melalui sekolah untuk perempuan menjadi mandiri dan terlatih atau "Sekuntum Melati" yang digagasnya di Bangka Belitung (Babel). Diakui Melati Erzaldi, berdirinya Sekuntum melati tidak terlepas dari dukungan penuh yang didapatkannya dari Erzaldi Rosman, yang tak lain ialah suami tercinta. Erzaldi Rosman yang sekaligus Gubernur Babel, memang dikenal sebagai pemimpin yang sangat mendukung kesetaraan gender. 

Ide tentang sekolah ini, menurutnya terinspirasi setelah dirinya menonton Film Kartini. Dalam film ini peran perempuan sangat luar biasa, krusial, dan sentral. Melati Erzaldi menekankan, perempuan yang juga merupakan sosok ibu, ialah tokoh sentral dalam keluarga. Sehingga, dirinya bertekad jika modul di Sekuntum Melati harus paket lengkap.

"Jika laki-laki sebagai kepala, saya kira perempuan adalah lehernya," tegasnya, saat menjadi salah satu panelis pada talkshow entrepreneurship yang diadakan di Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar Bali, sebagai rangkain dari The Inaugurations of Womenpreneurs Indonesia Networks (WIN), (Senin, 31/1/2022).

"Gagasan ini (Sekuntum Melati) mulanya hanya saya kumpulkan di otak saya setelah menonton Film Kartini yang diperankan oleh Dian Sastro, hingga saya diskusi dengan suami, Pak Erzaldi, dan saya mendapat support dari UN (United Nation) Women," jelasnya.

Gagasan sekolah perempuan

Pada 2019, UN Women mengundang Bangka Belitung untuk hadir dalam suatu acara. Momen inilah yang menjadi awal gagasan atau keinginannya untuk mendirikan sekolah perempuan disampaikan. Setelah dijelaskan konsep dan perencanaan lainnya, harapan tersebut berbuah respon positif, dan mendapat dukungan penuh. Bahkan, pihak UN Women menyiapkan modul untuk Sekuntum Melati. "Saya juga mengutip pesan waktu itu, bahwa keberadaan suatu negara akan berhasil maju ketika perempuannya diberdayakan," katanya.

Hingga akhir 2021, dijelaskan Melati, Sekuntum Melati telah mewisuda 117 peserta sejak tahun 2020, dengan pilot project berjalan di 2 desa. Yang menarik, lanjutnya, peserta bukan diajarkan untuk entrepreneur saja, tetapi multi-peran. Diajarkan bagaimana memiliki keahlian, pengetahuan untuk mengurus suami, dan anak-anak di rumah agar gizi terpenuhi, bisa membantu ekonomi hingga me- manage keluarga. 

"Kita pantau dan mendapat pendampingan hingga mendapat peluang pasar produk yang lahir dari pembelajaran di Sekuntum Melati sukses. Kami melibatkan Dinas Kesehatan Babel, DP3CSKB, Koperasi UKM, Perindag dan banyak lagi OPD terlibat sesuai dengan modul Sekuntum Melati. Bahkan, dari rumah sakit jiwa," jelasnya. 

"Tantangannya cukup berat karena targetnya adalah perempuan yang ada di desa-desa. Rasa kepercayaan diri, hingga terdapat stigma yang membatasi diri mereka menjadi PR besar agar karakter perempuan-perempuan ini terbentuk", lanjutnya.

Menjadi salah satu panelis dari jajaran undangan yang hadir, Melati Erzaldi cukup menjadi pusat perhatian karena program yang digagasnya sejalan dengan yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), bahwa perempuan berdaya, Indonesia maju melalui Kementerian PPAI RI.

Dalam modul Sekuntum Melati, menurutnya sudah mewakili 5 arahan Presiden Jokowi antara lain, peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan, peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak dan pencegahan perkawinan usia muda. 

"Di Sekuntum Melati ini linier sekali. Semua arahan ini tanpa sengaja, sudah masuk dalam modul Sekuntum Melati karena dulu saya ingin semua perempuan di Bangka Belitung berdaya," ungkap Melati Erzaldi saat diwawancarai usai menjadi panelis.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement