Penyaluran Pembiayaan Usaha Ultra Mikro Terus Meningkat

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin

Penyaluran Pembiayaan Usaha Ultra Mikro Terus Meningkat (ilustrasi).
Penyaluran Pembiayaan Usaha Ultra Mikro Terus Meningkat (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Badan Layanan Umum Pusat Investasi Pemerintah (BLU-PIP) Kementerian Keuangan memproyeksikan penyaluran pembiayaan ultra mikro (UMi) tahun ini meningkat menjadi 2 juta debitur. Kepala Divisi Penyaluran Pembiayaan I - PIP, Ary Dekky Hananto mengatakan salah satu daerah potensial dalam penyaluran pembiayaan usaha ultra mikro di Indonesia adalah Jawa Timur.

Dekky menjelaskan, pada 2021 pihaknya mampu menyalurkan pembiayaan usaha mikro bagi 1,8 juta debitur secara nasional dengan total penyaluran Rp 7 triliun. Dari jumlah tersebut, ada sebanyak 891.731 debitur dari Jawa Timur dengan nilai mencapai Rp 2,81 triliun.

“Tahun lalu itu tumbuh di atas 10 persen dibandingkan capaian 2020. Tahun ini kami optimistis akan lebih baik seiring dengan kondisi pandemi yang semakin terkendali,” ujarnya, Selasa (1/2).

Dekky menyebut, sejak diluncurkannya program pembiyaan UMi PIP pada 2017, tren penyaluran pembiyaan ultra mikro terus mengalami pertumbuhan. Tercatat pada 2018 ditargetkan ada 500 ribu debitur. Adapun relasiasinya mencapai 557,112 debitur atau 111 persen dari target, dengan nilai Rp1,56 triliun.

Baca Juga

Kemudian pada 2019 ditargetkan ada 600 ribu debitur. Realisasinya mencapai 809.926 debitur atau 135 persen dari target, dengan nilai Rp2,71 triliun. Selanjutnya pada 2020 ditarget ada 800 ribu debitur dan tercapai 1,765 juta debitur atau 220 persen dari target dengan nilai Rp6 triliun. Pada 2021 dengan target 1,8 juta debitur dapat terealisasi 1,95 juta debitur atau 135 persen dari target dengan nilai Rp 18 triliun.

“Dari total capaian penyaluran pembiayaan tahun lalu, sebanyak 95 persen debiturnya merupakan pelaku usaha perempuan, dan 5 persen merupakan laki-laki,” ujar Dekky.

Direktur Pengelolaan Aset Piutang BLU-PIP, Mohd. Zeki Arifudin menjelaskan, BLU yang berada di bawah Ditjen Perbendaharaan Kememkeu memang memiliki tugas mengelola pembiayana ultra mikro untuk melengkapi skema pembiayaan UMKM. Keberadaan BLU-PIP memang diproyeksikan untuk memberikan alternatif bagi pelaku usaha yang paling bawah yakni ultra mikro.

"Selama ini kan belum bisa terfasilitasi oleh KUR yang disalurkan oleh perbankan, dengan platform maksimal Rp20 juta,” ujarnya.

Dalam penyaluran pembiayaannya, PIP menggandeng penyalur yang memiliki tugas untuk memberikan pendampingan dan pembinaan terhadap debitur. Saat ini lembaga yang menyalurkan pembiayaan UMi di antaranya adalah PT Pegadaian (Persero), PT Bahana Artha Ventura, serta PT Permodalan Nasional Madani (Persero).

Sedangkan jumlah penyalurnya dari tahun ke tahun pun mengalami peningkatan. Pada 2017 terdapat 9 penyalur. Kemudian pada 2018 menjadi 18 penyalur, pada 2019 menjadi 40 penyalur, pada 2020 terdapat 46 penyalur, dan pada 2021 menjadi 55 penyalur.

“Jadi ada kewajiban untuk memberikan pendampingan dari para penyalur agar pelaku usaha penerima UMi bisa meningkatkan usahanya,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Investree-Pemprov Jabar Kolaborasi Danai UKM

AP 1 Siapkan Tempat Bagi Pelaku UMKM di Bandara El Tari

Jokowi Dorong Perkembangan Teknologi Digital

BI Bali Fokus Bina UMKM Jembrana yang Berorientasi Ekspor

BSI Sasar Pengembangan Industri Fashion Halal

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark