Selasa 01 Feb 2022 14:26 WIB

Tahun Baru Imlek Jadi Momentum Pertumbuhan Indonesia

Erick menekankan pentingnya rasa saling menghargai antarumat beragama.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Indira Rezkisari
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, tahun baru Imlek dapat menjadi momentum dalam membangun kebersamaan Indonesia. Erick menyebut, harmonisasi menjadi kunci utama dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara terbesar keempat pada 2045.

"Sebagai negara dengan suku, agama, dan bahasa banyak, kunci harmonis menjadi sebuah hal yang harga mati sesuai founding father kita, Pak Soekarno, Pak Hatta yang membuktikan Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila menjadi kekuatan dan di seluruh dunia saat ini lagi tren memakai Unity in Diversity," ujar Erick saat mengecek penerapan protokol kesehatan (prokes) yang dalam peribadatan Imlek di Wihara Dharma Bhakti, Glodok, Jakarta, pada Selasa (1/2/2022).

Baca Juga

Erick mengatakan, Indonesia tengah menghadapi tantangan kesehatan dan ekonomi akibat pandemi. Dengan gotong royong dan bersatu padu, Erick optimistis Indonesia mampu keluar dari tekanan tersebut.

"Tentu di tahun Macan Air ini, tahun yang bagus buat kita semua. Macan itu simbol keberanian, simbol menjadi raja. Air itu teduh suci," ungkap Erick.

Erick menekankan pentingnya rasa saling menghargai antarumat beragama. Erick mengatakan Indonesia telah mempunyai pondasi yang kuat yaitu Pancasila. Menurut Erick, perbedaan sejatinya menjadi kekuatan bagi Indonesia, bukan justru melemahkan bangsa. Erick menyebut upaya Indonesia menjadi sentra pertumbuhan ekonomi dunia tidak akan terjadi tanpa terciptanya kerukunan seluruh komponen bangsa.

"Kita harus sepakati perbedaan adalah kekuatan kita, tidak mungkin ekonomi kita tumbuh kalau masyarakat sendiri tidak menjaga kerukunan. Lihat Pak Yusuf Hamka, Imlek bajunya hijau, itulah indahnya Indonesia," kata Erick menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement