Sistem Pembelajaran Virtual Conventional Mudahkan Siswa Belajar

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq

Contoh pembelajaran di kelas menggunakan metode konvensional.
Contoh pembelajaran di kelas menggunakan metode konvensional. | Foto: Dokumen.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Proses kegiatan pembelajaran di tingkat sekolah maupun perguruan tinggi pada masa pandemi Covid-19 menimbulkan banyak permasalahan. Sebab, berdampak ke pembelajaran yang harus dilaksanakan secara daring, hingga kebijakan yang terbaru yakni pembelajaran tatap muka terbatas.

Dua kondisi yang mendasari pemberlakuan pembelajaran tatap muka terbatas karena semua tenaga kependidikan telah menerima vaksin. Selain itu, ada kualitas pendidikan Indonesia yang semakin lama mengalami penurunan akibat pelaksanaan pembelajaran jarak jauh yang dinilai masih kurang efektif.

Namun, beberapa satuan pendidikan yang melaksanakan PTM terbatas menghadapi kendala kemunculan klaster sekolah. Dari keprihatinan ini, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggagas sistem pembelajaran virtual-conventional yang dinamakan Vircon.

Ada Mutiara Pesona Bil Jannah (Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum), Arga Vegi Anhari (Pendidikan Teknik Otomotif), dan Alifah Mauliddin Nur Ikhsan (Teknologi Informasi). Sistem ini mengolaborasikan pembelajaran luring dan daring dalam satu waktu memanfaatkan sejumlah perangkat.

Mutiara mengatakan, metode ini banyak dikenal sebagai pembelajaran blended learning yang menjadi terobosan baru dalam kegiatan pembelajaran yang dapat diterapkan selama pandemi. Pemanfaatan teknologi informasi dan telekomunikasi memang telah memberikan peluang belajar mandiri daring.

"Namun, di sisi lain pembelajaran secara online pastinya mempunyai kendala-kendala yang dirasakan, baik pendidik maupun peserta didik, terutama kendala dalam interaksi," kata Mutiara, Senin (31/1).

Untuk itu, pembelajaran Vircon Classroom menjadi suatu inovasi model pembelajaran blended learning dengan mengolaborasikan antara pembelajaran konvensional dengan pembelajaran virtual. Selama ini, sistem pembelajaran tatap muka terbatas sudah dilaksanakan menggunakan sistem shift.

Peserta didik dalam setiap kelas dibagi jadi dua kelompok dan masuk kelas pada waktu yang berbeda. Hal ini tidak terjadi dalam pembelajaran Vircon Classroom. Mutiara menjelaskan, model pembelajaran ini dilaksanakan dengan peserta didik dalam setiap kelas dibagi menjadi dua kelompok.

Yang mana, keduanya dapat melaksanakan pembelajaran dalam satu waktu atau satu pertemuan dengan dua tempat, yakni tatap muka dan virtual. Sedangkan, pembagian kelompok tatap muka dan virtual tersebut dapat dilakukan secara bergantian sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

Dalam waktu yang bersamaan ketika peserta didik yang mendapat jadwal melaksanakan pembelajaran daring, pendidik dapat menyiapkan platform pembelajaran daring. Seperti dalam kelas yang sudah tersambung dengan perangkat ICT memakai platform Zoom Meeting, Google Meeting, dan lainnya.

Jadi, dengan sistem ini guru mengajar di kelas siswa secara luring namun siswa yang mendapat giliran belajar secara daring dapat mengikuti materi yang disampaikan melalui platform pembelajaran daring. Mutiara menuturkan, ada sejumlah keuntungan dalam  model pembelajaran Vircon ini.

Pendidik dapat kembali menyampaikan pemahaman materi kepada peserta didik secara langsung dan dapat memberikan penilaian terhadap peserta didik secara intens. Bahkan, pendidik dapat meningkatkan keterampilannya dalam pula memanfaatkan teknologi dan informasi melalui sistem ini.

Sedangkan, keuntungan bagi siswa, mereka dapat kembali melaksanakan pembelajaran secara tatap muka terbatas dengan cara berkelompok secara bergantian. Sekaligus, dapat pula meningkatkan pengetahuan mereka tentang penggunaan platform pembelajaran pembelajaran daring.

"Karya ini berhasil meraih juara tiga dalam LKTI Himpunan Mahasiswa Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung 2021," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Mahasiswa UNY Kembangkan Masker Nanofiber Limbah Ampas Tebu

Kurangi Ketergantungan Gawai Lewat Permainan Tradisional

Dompet Antimaling dari Pelepah Pisang, Ada Sistem Pengamannya

Menjawab Kebutuhan Anak untuk Menghadapi PTM Penuh

Mahasiswa UNY Kembangkan Deteksi Kerumunan Memakai CCTV

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark