Selasa 01 Feb 2022 15:07 WIB

Imlek Diharap tak Sebabkan Kenaikan Kasus Covid di Palembang

Perayaan Imlek di wihara Palembang dilakukan dengan prokes ketat.

Warga keturunan Tionghoa membersihkan patung atau rupang dewa dan dewi di Klenteng Tri Dharma Chandra Nadi (Soei Goeat Kiang) Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (26/1/2021). Tradisi tersebut dilakukan setiap tahun untuk menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 2573 yang jatuh pada Jumat 1 Februari mendatang.
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Warga keturunan Tionghoa membersihkan patung atau rupang dewa dan dewi di Klenteng Tri Dharma Chandra Nadi (Soei Goeat Kiang) Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (26/1/2021). Tradisi tersebut dilakukan setiap tahun untuk menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 2573 yang jatuh pada Jumat 1 Februari mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang, Sumatra Selatan berharap, tidak ada lonjakan kasus positif Covid-19 setelah perayaan Tahun Baru Imlek 2573 di daerah itu. Selama beberapa hari terakhir kenaikan kasus Covid-19 terjadi Palembang.

"Karena sejauh ini berdasarkan temuan di lapangan wihara yang merayakan Imlek secara langsung sudah menerapkan pembatasan kegiatan yang diiringi dengan pengetatan protokol kesehatan terhadap setiap umat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang Fenty Aprina, Selasa (1/2). Dia mengatakan dalam rangkaian perayaan Imlek, mulai pra kegiatan sampai dengan puncak acara juga dilakukan pengawasan oleh setiap pengurus wihara didampingi tim gugus tugas Covid-19 dan aparat kepolisian setempat.

Baca Juga

Dalam pengawasan tersebut, kata dia, setiap umat yang akan menjalani peribadatan di wihara diwajibkan menggunakan masker dan tidak berkerumun terlalu lama di dalam ruangan inti wihara. Jumlah orang di dalam wihara dibatasi 50 persen dari daya tampung maksimal.

"Kami sangat mengapresiasi pengurus wihara dan masyarakat yang sudah bersinergi membantu pemerintah mengeliminir penyebaran Covid-19 ini. Sebab pasti sulit bagi umat untuk menerima penerapan pembatasan seperti ini. Apalagi sampai tidak menerima tamu dari luar kota, tapi, dengan kesadaran bersama, mereka bisa menaatinya," ujarnya.

Dia berharap, kepatuhan terhadap protokol kesehatan juga bisa diterapkan di luar kegiatan Imlek di wihara, mengingat hal tersebut penting dilakukan sehingga tidak terjadi kasus Covid-19 transmisi lokal. "Hal demikian juga harus diterapkan di pusat perbelanjaan ataupun sarana hiburan keluarga yang biasanya menjadi tujuan masyarakat untuk merayakan libur Imlek," katanya.

Berdasarkan rekap data Dinas Kesehatan Kota Palembang, kasus positif tercatat bertambah selama beberapa hari terakhir, dimulai sejak Jumat (21/1) dengan jumlah satu kasus, Selasa (25/1) bertambah lima kasus, dan Kamis (27/1) sembilan kasus baru. Penambahan kasus tertinggi terjadi sejak Jumat (28/1) 18 kasus, Sabtu (29/1) 13 kasus, Ahad (30/1) 19 kasus, dan yang tertinggi terkonfirmasi pada Senin (31/1) 31 kasus positif. Total saat ini ada penambahan 96 kasus positif Covid-19 di Palembang.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement