Selasa 01 Feb 2022 15:22 WIB

Anies Sebut Evaluasi PTM Dilakukan dengan Memonitor RS

Anies menilai saat ini keterisian RS di Jakarta masih relatif kecil.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Indira Rezkisari
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat tetap tenang di saat kenaikan kasus Omicron.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat tetap tenang di saat kenaikan kasus Omicron.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, mengatakan, monitoring pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen, sedang dilakukan. Menurut dia, hal yang perlu dilakukan selama adanya peningkatan Omicron dan Covid-19 saat ini adalah bersikap tetap tenang.

“Begini, kita harus tenang. Kita memang harus tenang, harus sadar bahwa Omicron ini meningkat,” kata Anies saat ditemui di Klenteng Hian Thian Siang Tee Bio, Palmerah, Selasa (1/2).

Baca Juga

Dia menambahkan, untuk mempertimbangkan operasional PTM, ada beberapa faktor yang perlu dilakukan. Utamanya, kata dia, menimbang keterisian tempat tidur di rumah sakit yang meningkat. Menurutnya, saat ini memang ada peningkatan tersebut di Jakarta.

“Maka pengendaliannya adalah dengan mengurangi mobilitas. Itu pengalaman selama satu setengah tahun hampir dua tahun ini,” tutur dia.

Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya saat ini akan terus melakukan monitoring rumah sakit. Jika ke depannya ada tren peningkatan, lanjut dia, pengetatan bisa menjadi dampak, termasuk soal PTM. “Jadi selama ini cara mengambil keputusannya begitu,” ucapnya.

Dia mengatakan, dibandingkan pada Juni-Juli 2021 silam saat ada gelombang kedua Covid-19, kapasitas memang penuh karena peningkatan kasus. Tetapi, hal itu, kata dia, berbeda dengan peningkatan yang terjadi saat ini.

“Secara jumlah masih relatif agak kecil. Nah kita pantau ke depan, tapi tidak menutup semua kemungkinan,” jelas dia.

Sementara itu, Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di DKI memang naik dalam beberapa waktu terakhir. Menurut dia, hingga Ahad (30/1) kemarin kenaikan BOR mencapai dua persen dari hari sebelumnya yang berkisar 54 persen.

“BOR-nya itu sekarang 56 persen. Hari sebelumnya masih 54 persen, meningkat lagi. Dari 4.361 terisi 2.426 tempat tidur," kata Riza kepada wartawan di Jakarta Selatan, Ahad (30/1).

Terpisah, menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, memaparkan, ada penambahan 4.558 kasus Covid-19 di DKI pada Jumat (28/1). Menurut dia, dari jumlah kasus itu, ada penambahan 3.089 kasus aktif menjadi 19.419 orang yang dirawat atau diisolasi.

"Perlu digarisbawahi bahwa 18.341 orang dari jumlah kasus aktif (91,2 persen) merupakan transmisi lokal,” kata Dwi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (29/1).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement