Selasa 01 Feb 2022 16:50 WIB

Ridwan Kamil Setujui Penghentian PTM di Kota Bogor

Banyak laporan kasus Covid-19 ditemukan di sejumlah sekolah di Kota Bogor.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil alias Kang Emil.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil alias Kang Emil.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Gubernur Jawa Barat (Jabar), M Ridwan Kamil alias Kang Emil, menyetujui permintaan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang ingin menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di seluruh sekolah se-Kota Bogor. Pasalnya, ia telah menerima laporan banyaknya kasus Covid-19 ditemukan di sejumlah sekolah.

"Pak Bima Arya Wali Kota Bogor menyampaikan lonjakan kasus Covid-19, sehingga kami izinkan untuk menunda PTM. Kami setuju kalau Kota Bogor akan menghentikan sementara atau menunda PTM. Apalagi di sekolah sudah mulai bermunculan kasus Covid-19," ujarnya dalam Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat, yang dihadiri Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor secara daring pada Senin (31/1/2022).

Baca Juga

Kang Emil pun meminta semua kepala daerah memantau wilayahnya masing-masing. Hal itu lantaran selain di Kota Bogor, lonjakan kasus Covid-19 juga terjadi di sejumlah daerah lainnya di Jawa Barat, seperti di Depok dan Bekasi.

Menurut dia, belum ada lagi daerah yang meminta untuk menghentikan sementara kegiatan PTM. Meski begitu, Kang Emil meminta wali kota dan bupati di wilayah untuk tetap memantau secara saksama dalam pemberlakuan protokol kesehatan di sekolah, serta menilik setiap kasus yang muncul.

"Daerah lain belum ada, dari semua isu sekarang itu ngumpulnya kan di Bodebek, maka kepada Wali Kota Bekasi, Wali Kota Bogor di daerah yang padat untuk memantau PTM secara serius," ucap Kang Emil.

Berdasarkan pengamatannya, wilayah Depok dan Bekasi menjadi wilayah yang pola peningkatan kasusnya terjadi di lingkungan sekolah. Hanya saja, sambung dia, kasus yang sudah terukur baru di Kota Bogor.

"Feeling saya Depok, Bekasi kelihatannya memiliki pola peningkatan yang sama juga di titik sekolah. Jadi saya minta dievaluasi, hanya tadi Kang Bima meminta izin dan saya izinkan bersama Forkompinda untuk menunda dulu PTM sampai situasi terkendali," ucap Kang Emil.

Pemkot Bogor sepakat menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) di seluruh sekolah di Kota Bogor. Sebab angka kasus Covid-19 yang ditemukan di sekolah kian meningkat. Wali Kota Bima Arya Sugiarto mengatakan berdasarkan, data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor hingga saat ini tercatat ada 45 kasus Covid-19 yang ditemukan 14 sekolah tingkat SD, SMP, hingga SMA.

Untuk sementara, kata Bima, kegiatan belajar mengajar kembali dilaksanakan secara daring atau melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ). Ia pun belum bisa memperkirakan hingga kapan PJJ dilaksanakan. "Kita sepakati menunda PTM di semua tingkatan, sampai waktu tidak ditentukan, sampai lonjakannya kembali melandai," ucapnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمِنْهُمُ الَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ النَّبِيَّ وَيَقُوْلُوْنَ هُوَ اُذُنٌ ۗقُلْ اُذُنُ خَيْرٍ لَّكُمْ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَيُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَرَحْمَةٌ لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۗ وَالَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ رَسُوْلَ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ
Dan di antara mereka (orang munafik) ada orang-orang yang menyakiti hati Nabi (Muhammad) dan mengatakan, “Nabi mempercayai semua apa yang didengarnya.” Katakanlah, “Dia mempercayai semua yang baik bagi kamu, dia beriman kepada Allah, mempercayai orang-orang mukmin, dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu.” Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah akan mendapat azab yang pedih.

(QS. At-Taubah ayat 61)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement