Hujan Angin, Lampion Shio Macan Depan Balai Kota Solo Ambruk
Rep: Binti Sholikah/ Red: Fernan Rahadi
Lampion shio macan beserta papan dekor di depan Balai Kota Solo ambruk lantaran hujan disertai angin pada Selasa (1/2). | Foto: dok. Istimewa
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Hujan disertai angin yang melanda Kota Solo pada Selasa (1/2) siang hingga sore menyebabkan lampion shio macan beserta papan dekor di depan Balai Kota Solo ambruk. Lampion tersebut menjadi satu-satunya lampion shio yang di pasang pada perayaan Imlek 2022 di Kota Solo.
Selain itu, terdapat 1.000 lampion bulat yang dipasang di sekitar kawasan Pasar Gede hingga Balai Kota. Lampion-lampion tersebut sudah dinyalakan sejak beberapa hari lalu untuk menyambut perayaan Imlek tahun ini yang jatuh pada Selasa.
Ketua Panitia Bersama Imlek 2022, Sumartono Hadinoto, mengaku sudah mendapatkan informasi terkait ambruknya lampion shio macan di depan Balai Kota.
"Sudah. Tadi saya di kabari ajudannya Pak Wali Kota. Terus langsung ini saya kirimkan tukang mau dibetulkan segera," kata Sumartono saat dihubungi wartawan, Selasa sore.
Sumartono menyatakan, ambruknya lampion shio macan beserta papan dekornya tersebut bukan lantaran tidak kuat. Melainkan dekor berbahan kayu tersebut biasanya memang dipasang di dalam gedung. Sehingga, ketika terkena hujan disertai angin, maka besar kemungkinan akan roboh.
"Lha mungkin karena di luar kalau tidak pas hujan angin ya aman-aman. Tapi karena hujan angin kan mungkin tidak dipersiapkan kekuatan untuk jaga-jaga kalau kena hujan angin," imbuh Wakil Ketua Umum Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) tersebut.
Dia menambahkan, panitia akan mengantisipasi dengan memperkuat struktur dekorasi agar lampion shio macan tersebut tidak roboh lagi jika nantinya terkena hujan angin. Namun, jika angin lebat sekali, maka dipastikan bisa kembali roboh. Sebab, ini bukan pertama kalinya dekorasi perayaan Imlek di Solo ambruk terkena angin.
Pada 2019, tali baja lampion Imlek di Jalan Jenderal Sudirman putus karena angin kencang. Hal itu menyebabkan lampion berserakan di jalanan. Sebelumnya, pada 2016 angin kencang juga merusak hiasan Imlek yang terpasang di sekitar Pasar Gede. Bahkan, pada 2013, gapura Imlek di jembatan depan Pasar Gede juga roboh terkena angin kencang. Padahal struktur gapura terbuat dari besi.
"Tadi sudah saya pesan mungkin lebih diperkuat. Tapi kalau hujan anginnya keras sekali ya kayak dulu gapura saja ambruk. Padahal itu besi siku, ini kayu. Angin itu luar biasa. Baliho saja bisa ambrol," ujarnya.
Di sisi lain, terkait instalasi listrik lampion shio macan tersebut diklaim aman. Sebab, ambruknya lampion tidak dalam kondisi menyala. Sumartono menargetkan perbaikan bisa segera diselesaikan agar malam nanti lampion bisa dinyalakan kembali. "Semoga malam ini selesai. Cepat kok dekor itu. Iya nanti dinyalakan seperti semula," katanya.