REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Everton menutup hari terakhir bursa transfer pertengahan musim ini dengan tiga rekrutan sekaligus. Tidak hanya merekrut penggawa anyar di atas lapangan, The Toffees juga mengumumkan sosok baru yang akan memimpin tim utama Everton setidaknya dalam dua setengah tahun mendatang.
Manajemen The Toffees, di bawah kendali pemilik klub, Farhad Moshiri, akhirnya menunjuk Frank Lampard sebagai pelatih anyar, Senin (31/1) waktu setempat atau bertepatan dengan hari terakhir jendela transfer pertengahan musim ini.
Eks pelatih Chelsea itu diikat kontrak berdurasi dua setengah tahun atau hingga Juni 2024 mendatang. Lampard menyingkirkan sejumlah nama pelatih lain yang sempat muncul sebagai kandidat terkuat pelatih The Toffes, seperti Vitor Pereira dan pelatih sementara Everton, Duncan Ferguson.
Penunjukan pelatih asal Inggris itu bisa dibilang menandai era baru Everton, setelah performa mengecewakan di bawah asuhan Rafael Benitez. Menelan 10 kekalahan dan hanya bisa memetik satu kemenangan dari 14 laga terakhir Liga Primer Inggris, Everton terperosok ke peringkat ke-16 klasemen sementara.
The Toffees bahkan hanya terpaut empat poin dari zona degradasi. Lampard pun memiliki tugas untuk bisa bangkit dari kondisi ini. Eks pelatih Derby County itu sadar sepenuhnya dengan harapan ini, terutama ekpektasi yang datang dari fans The Toffees.
''Everton adalah klub unik dan Anda bisa melihat apa yang ingin dilihat oleh suporter klub ini. Pesan pertama saya untuk para pemain adalah kami harus bisa bertarung dan memiliki semangat juang,'' kata Lampard seperti dilansir laman resmi Everton.
Kepercayaan manajemen The Toffees kepada Lampard untuk bisa mengangkat performa Everton pun datang dalam dukungan di jendela transfer pemain. Hanya berselang beberapa jam setelah mengumumkan penunjukan Lampard, Everton langsung merampungkan kepindahan dua pemain sekaligus.
Setelah menyelesaikan negosiasi dengan Manchester United soal peminjaman Donny van de Beek, Everton kemudian menuntaskan kepindahan Dele Alli dari Tottenham Hotspur. Kehadiran dua pemain ini dinilai menjadi penanda terbesar era Lampard sebagai pelatih The Toffees.
Alli direkrut secara permanen dengan status //free transfer//. Namun, Everton kabarnya akan tetap memberikan bonus buat Spurs apabila winger asal Inggris itu mampu tampil impresif bersama The Toffees. Alli, yang baru tampil sebagai starter di dua laga Liga Primer Inggris sejak kehadiran Antonio Conte di kursi pelatih Spurs, mengaku sudah tidak sabar untuk segera memperkuat The Toffees. Pun dengan keinginan winger asal Inggris itu bekerjasama dengan Lampard.
''Saya ingin segera membantu tim ini dan bekerjasama dengan pelatih anyar,'' kata Alli seperti dikutip AFP. Berbeda dari Alli, Van de Beek didatangkan ke Stadion Goodison Park sebagai pemain pinjaman hingga akhir musim ini.
Sejak direkrut dari Ajax pada 2020 silam, gelandang asal Belanda itu memang kesulitan untuk tampil secara reguler bersama United, baik saat masih ditukangi Ole Gunnar Solskjaer ataupun saat dibesut Ralf Rangnick. Everton berhasil mengungguli sejumlah klub kontestan Liga Primer Inggris lain, seperti Crystal Palace, dalam upaya mendatangkan Van de Beek.
Gelandang berusia 24 tahun itu pun mengungkapkan, kehadiran Lampard menjadi salah satu pertimbangan utamanya merapat ke klub asal Merseyside tersebut.
''Perbincangan saya dengan dia berlangsung sangat positif. Kami memiliki ide yang sama soal sepak bola dan hal itu menjadi pengaruh besar dalam keputusan saya. Saya bisa belajar banyak dari dia, karena dia adalah mantan gelandang yang mencetak banyak gol. Saya rasa, saya berada di klub yang tepat,'' ujar Van de Beek.